Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta menteri perekonomian untuk membuat langkah terobosan cepat dalam menyelesaikan kendala investasi, terutama yang terkait dengan perizinan.
"Langkah-langkah terbosan dan cepat, ini penting karena sesuai yang kita lihat di lapangan," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Sebelumnya Presiden Jokowi menerima Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) yang menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan hambatan investasi.
"Kita perlu lakukan langkah terobosan karena masih banyak kendala investasi di negara kita. Dimulai dari prosedur waktu perizinan sangat lama. Kendala di peraturan dikumpul satu-persatu, bisa direvisi," ujar Jokowi.
Untuk mendukung hal itu, proses pembebasan lahan harus ada terobosan kuat sehingga sinyal itu ditangkap dunia investasi.
Selain itu, pasokan litsrik harus bisa dijelaskan pada investor bahwa Indonesia sedang menargetkan penambahan pasokan listrik dalam jangka pendek.
"Harus bisa dipastikan. Kepastian sistem pengupahan dan ketenagakerjaan," tambahnya
Dalam aspek kemudahan memulali dunia usaha, Indonesia menempati urutan ke-enam di ASEAN.
"Prosedur yang harus dilalui masih 10 prosedur. Singapura dan Malaysia hanya memerlukan tiga prosedur, berarti 70 persen harus dihilangkan," ujar Presiden.
Jokowi juga membandingkan waktu yang dibutuhkan untuk memulai usaha di Indonesia yang masih 52,5 hari sedangkan Singapura hanya 2,5 hari dan Malaysia lima hari.
"Coba dicatat, malu kita. Semua harus segera kumpulkan hal berkaitan dengan perizinan. Betul-betul harus punya langkah kongkret yang dampaknya bisa dirasakan langsung oleh dunia usaha," tegas Jokowi. (Antara)