Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah perusahaan yang melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2016 naik. Ditargetkan ada 30 perusahaan.
Target ini di atas prediksi perusahaan yang IPO di 2015 sampai 22 perusahaan. "Target IPO sebanyak itu dengan asumsi nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.400-Rp13.900 per dolar AS," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakata, Senin (28/9/2015).
Optimisme target IPO 2016 akan tercapai seiring dengan harapan maksimalnya penyerapan anggaran pemerintah untuk belanja infrastruktur pada akhir 2015. Sehingga membuat perekonomian nasional menjadi lebih kondusif ke depannya.
"Penyerapan anggaran 2015 ini jika menembus angka 90 persen akan mendorong perekonomian nasional," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga telah memiliki strategi dan pendekatan dalam menjaring perusahaan untuk meraih pendanaan melalui pasar modal. Salah satunya melakukan pembicaraan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kami sudah bicara dengan BUMN, minimal ada anak usahanya yang IPO," ucapnya.
Harapan perbaikan ekonomi di harapkan dapat meningkatkan nilai transaksi rata-rata saham harian di bursa saham domestik. Untuk meningkatkan transaksi saham di pasar modal BEI juga akan mengupayakan untuk menyediakan produk jasa pasar modal yang sesuai dengan keinginan pasar.
"Produk pasar modal yang bagus akan mendorong perusahaan sekuritas aktif bertransaksi, BEI juga akan menjaga peraturan perdagangan yang mendukung," katanya.
Ia memprediki sekitar 75 persen emiten di BEI pada tahun ini juga masih membukukan laba. Kondisi itu akan menambah daya tarik pasar modal sehingga investor tetap menempatkan dananya ke pasar modal.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mengatakan bahwa minat perusahaan untuk mencari pendanaan melalui pasar modal pada tahun 2015 ini masih baik meski indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang berfluktuasi.