Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan meski Indonesia masih mengandalkan utang guna menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Indonesia tidak akan bernasib seperti Yunani yang tidak sanggup melunasi utang. Menurutnya, ratio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto masih aman di level 25 persen.
"PDB kita masih di 25 persen. Kalau Yunani itu kan karena kecanduan utang di masa lalu. Ia (Yunani) sangat mudah mencari utang di pasar Eropa. Makanya itu ketika ada gejolak, mereka tidak siap," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Senin (21/92015).
Oleh sebab itu, ia tidak akan menambal APBN dengan berutang yang terlalu besar. Sebab hal tersebut bisa berisiko seperti nasib Yunani.
Ia menegaskan kondisi yang menimpa Yunani saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi di Indonesia.
Ia menilai Yunani begitu mudah memperoleh utang dari pasar Eropa tanpa melihat akibatnya karena basis penduduk Eropa yang kecil membuat Yunani tak mampu untuk melunasi utang.
"Kalau keenakan berutang, ketika ada gejolak mereka nggak siap bayar utang karena yield yang tinggi. Ini kelemahan jika kecanduan utang, jadi malas menarik pajak. Makanya, karena kita ketat dalam penarikan pajak, kita tidak akan bernasib seperti Yunani," katanya.