"Subsidi solar dibatasi sehingga harus ada effort (upaya) dari pemerintah untuk mengawasi lebih lanjut," katanya.
Kementerian ESDM menyampaikan pengajuan angka volume BBM solar bersubsidi sebesar 17,22 juta kiloliter.
"Kami punya keyakinan dan satu pandangan yang sejalan dengan bapak/ibu bagaimana tahun ke tahun volume subsidi berkurang dan kita geser ke produktif," ujarnya.
Dia mengungkapkan, ke depan perlu adanya perubahan pola subsidi agar tidak hanya membuat harga yang berbeda.
Menurut dia, subsidi bisa saja dialokasikan ke sektor-sektor yang produktif.
Pemerintah juga menetapkan subsidi solar per liternya sebesar Rp1.000 pada volume solar bersubsidi tahun 2016.
Hal itu ditetapkan mengingat kebutuhan solar bersubsidi pada sejumlah sektor seperti transportasi, perikanan, pelayanan umum serta usaha kecil, mikro dan menengah. (Antara)