Pulang Dari Dubai, Menteri Lembong Mau Bangun Gudang Pendingin

Rabu, 16 September 2015 | 19:56 WIB
Pulang Dari Dubai, Menteri Lembong Mau Bangun Gudang Pendingin
Serah terima jabatan Menteri Perdagangan dari Rachmat Gobel (kiri) kepada Thomas Lembong (kanan) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/8). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perdagangan Thomas Lembong berencana membangun gudang pendingin (cold ctorage) dengan skala yang sangat besar.  Rencana itu muncul setelah Tom Lembong mengaku terinspirasi saat berkunjung ke Dubai.

Lembong menjelaskan, nantinya gudang tersebut akan digunakan untuk menyimpan produk pangan ketika musim panen tiba.

Tom Lembong bercerita, saat dirinya berkunjung ke ke Dubai,  dia dan Kepala Perum Bulog berkesempatan menyambangi gudang pendingin lengkap dan berkelas dunia di Dubai.

"Gudang ini sangat besar, luasnya ekuivalen tiga kali lipat dari luas lapangan sepak bola. Tinggi sekali 2, 3 tingkat. Ini mungkin lemari pendingin terbesar di Timur Tengah," katanya di kantornya, Rabu (16/9/2015).

Saat kunjungannya tersebut, terbersitlah ide untuk membangun hal serupa di Indonesia. Ia menjelaskan, nantinya saat musim panen tiba semua bahan pangan akan disimpan di tempat ini.

"Kami ingin membangun fasilitas serupa di Indonesia. Jadi hasil panen bisa masuk ke situ dulu. Sehingga bisa kurangi volatulitas. Lalu, nantinya bahan pangan yang disimpan itu akan dikeluarkan secara berkala. Ini bisa menjadi langkah Perum Bulog untuk meningkatkan cadangan strategis jadi enggak kekurangan stock," kata Lembong.

Lembong menjelaskan, selama ini setiap memasuki masa dan pasca panen, harga produk pangan sering kali mengalami penurunan. Hal tersebut lantaran suplai yang berlebihan.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi anjloknya harga pangan, hasil panen akan disimpat ditempat pendingin ini.

"Sesuai prinsip pemerintah berdayakan kembali Bulog. Dengan Storage ini Bulog bisa tingkatkan cadangan pangan. Jika ada kekeringan atau distorsi impor kita memiliki cadangan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI