Rupiah dan IHSG Menguat Tipis

Jum'at, 11 September 2015 | 10:01 WIB
Rupiah dan IHSG Menguat Tipis
Gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (12/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (11/9/2015) pagi bergerak menguat sebesar lima poin menjadi Rp14.300 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp14.305 per dolar AS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta juga dibuka naik 20,18 poin atau 0,46 persen menjadi 4.363,44 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 5,16 poin (0,71 persen) ke level 736,65.

Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan bahwa harga minyak sawit mentah (CPO) dunia yang bergerak menguat meski dalam jangka pendek. Ini mendorong harga saham-saham sektor perkebunan di dalam negeri meningkat dan menjadi salah satu penopang IHSG BEI bergerak di area positif.

"Sektor itu dapat menjadi pilihan untuk transaksi jangka pendek dikarenakan harga CPO yang berada dalam tren kenaikan," kata Hadiyansyah.

Di sisi lain, lanjut dia, emiten konstruksi juga dapat menjadi pilihan untuk transaksi hari ini mengingat beberapa harga saham sektor itu dinilai masih cukup rendah. Kondisi saat, ini dapat dijadikan momentum dan kesempatan oleh para investor jangka panjang.

"Proyeksi IHSG hari Jumat akan bervariasi dengan potensi penguatan yang terbatas. Perkiraan pergerakan indeks BEI berada di 4.269-4.415," katanya.

Sementara itu,Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan mengatakan bahwa di tengah maraknya sentimen negatif terutama dari eksternal, pelaku pasar juga mencermati sentimen dari dalam negeri.

Menurut Haryajid, salah satu paket kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia cukup dihargai sebagian investor di pasar modal yakni memperkuat pengendalian inflasi dan mendorong sektor riil sisi suplai perekonomian, serta memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah.

"Kebijakan BI langsung menyasar ke sekro jasa keuangan, itu cukup diapresiasi. Nilai tukar rupiah diharapkan tidak bergejolak," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 131,76 poin (0,61 persen) ke level 21.694,26, indeks Nikkei turun 91,98 poin (0,50 persen) ke level 18.211,34, dan indeks KOSPI melemah 15,71 poin (0,80 persen) ke posisi 1.946,40.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI