Suara.com - Kemarin, Rabu (9/9/2015), Presiden Joko Widodo meluncurkan 10 inti paket kebijakan untuk menggenjot perekonomian Indonesia. Salah satunya penguatan pembiayaan nasional ekspor atau National Interest Account.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kebijakan ini diluncurkan guna mengantisipasi pemutusan hubungan kerja yang terjadi ditengah perlambatan ekonomi global.
"Nantinya, pemerintah akan memberikan kemudahan pinjaman modal kerja bagi pengusaha kecil menengah dengan bunga yang lebih rendah kepada para pengusaha yang berkomitmen tidak melakukan PHK karyawannya," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Kamis (10/9/2015).
Namun, skema paket kebijakan ekonomi penggenjot ekspor ini belum dijabarkan seutuhnya saat pengumuman paket kebijakan. Darmin mengatakan terkait skema atau penjelasan lebih detail terkait kebijakan ini akan langsung dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo.
"Besok, besok akan dijelaskan Pak Presiden di Bandara Halim Perdana Kusuma," katanya.
Rencananya, Jumat (11/9/2015), Presiden Joko Widodo dan Darmin Nasution akan bertolak dari Jakarta menuju Timur Tengah. Namun, ketika dikonfirmasi mengenai agenda apa yang akan dibahas, Darmin enggan menjawab.
"Nanti ya, besok, besok saja. Saya mau persiapan rapat. Kami hanya mau bicara hubungan ekonomi saja," katanya.