Rizal Ramli Tuding Dua Proyek Pertamina Sarat Korupsi

Kamis, 10 September 2015 | 12:52 WIB
Rizal Ramli Tuding Dua Proyek Pertamina Sarat Korupsi
Pekerja melakukan penjagaan di Depo Pertamina Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/12). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai mengkritik proyek listrik 35 ribu megawatt dan menyatakan ada mafia dibalik pulsa token listrik, kini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menuding dua proyek PT Pertamina (Persero) yakni storage (tempat penyimpanan BBM) dan pembangunan pipa distribusi gas berbau korupsi.

Menurut Rizal, rencana proyek tersebut dinilai sebagai tindakan yang membuang uang dan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Dia menilai, storage BBM yang dimiliki Pertamina secara nasional sudah cukup sebesar 18-20 hari.

"Menurut saya storage Pertamina sudah cukup. Ngapain buang uang 2,4 Miliar dolar AS hanya untuk meningkatkan menjadi 30 hari. Harusnya yang jual minyak ke Indonesia yang bangun, bukan Pertamina," kata Rizal saat ditemui dalam acara Rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Permasalahan yang kedua, lanjut dia, soal pembangunan pipa yang akan digunakan untuk mendistribusikan BBM. Hal tersebut lantaran, menurutnya, infrastruktur distribusi BBM Pertamina saat ini sudah bagus.

"Kemudian usulan mau bangun Pipa BBM se-Indonesia? Sudah bagus kok. Kalau bangun diseluruh Indonesia bisa bangkrut nih." Katanya.

Hal ini bukan tanpa alasan, lanjut Rizal. Menurutnya, jika pipa-pipa tersebut dibangun, faktor keamananya yang perlu diperhatikan.

Dia menyarankan Pertamina untuk menghemat keuangannya untuk pembangunan infrastruktur yang lebih berguna seperti pembangunan jaringan pipa gas.

"Jaringan pipa gas kan masih minim. Gas kita masih bisa digunakan 70 tahun lagi. Mending bangun itu. Jangan ikut birokrat jaman dulu yang ngabisin duit. Kenapa sih yang mudah selalu dibikin sulit," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI