Suara.com - Direktur Utama PT. PLN Sofyan Basir berencana menurunkan biaya administrasi bank dalam transaksi pembelian pulsa token listrik prabayar yang selama ini dinilai menambah beban bagi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menepis dugaan adanya mafia pulsa listrik dan menambah kuota listrik yang akan diterima masyarakat.
"Kan kalau masyarakat beli pulsa listrik yang Rp100 ribu akan kena biaya administrasi Rp1.600. Nah kalau mau beli lagi yang Rp30 ribu kan akan kena biaya lagi Rp1.600. Nah ini kan bebannya jadi numpuk, ini yang mau kita perbaiki dan kaji kembali skemanya," kata Sofyan saat ditemui di gedung DPR, Selasa (8/9/2015).
Sofyan mengungkapkan dengan cara tersebut diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat dan juga menambah nilai muatan listrik yang lebih besar kepada masyarakat.
Namun ketika ditanya, kapan hal tersebut dapat direalisasikan. Pihaknya belum bisa memberikan waktu yang pasti kapan akan terwujud. Pasalnya, pihaknya harus terlebih dahulu berkomunikasi dengan pihak bank dan menentukan berapa besaran pengurangan biaya tersebut.
"Ya belum tahu. Kami tak bisa menjalankan hal tersebut tahun ini. Karena kami tidak bisa mengganti sistem pembayaran 50 juta pelanggan di tiga bulan ini. Mungkin tahun depan bisa terealisasi," katanya.