Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku tak begitu mempermasalahkan soal harga tender proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang saat ini diperebutkan oleh Cina dan Jepang.
Jonan menyatakan lebih mementingkan faktor keselamatan penumpang meski nantinya proyek tersebut merogoh kocek dana lebih besar.
"Ya kalau mahal ya juga nggak masalah. Yang penting keselamatan. Apa kita berani soal keselamatan, oh ini murah, oh itu mahal. Kalau murah tapi nggak selamat gimana? Ini saya sebagai menteri teknisnya loh saya yang mengurusi transportation safety," kata Jonan di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Rabu (2/9/2015).
Dia juga mengatakan sebetulnya harga yang ditawarkan antara Cina dan Jepang tidak begitu jauh. Dia menyerahkan kepada kementerian lain soal dana proyek kereta cepat yang mesti dikeluarkan.
"Ya kalau itu tunggu keputusan nanti. Kan ini mau dibahas. Yang penting ini kan faktor keselamatan harus diutamakan. Mahal harganya loh sebuah keselamatan," tambah Jonan lagi.
Seperti diketahui, pembangungan kereta cepat ini nantinya akan menghubungkan Jakarta-Bandung, yang dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari dua hingga tiga jam menjadi sekitar 34 menit.
Jepang dalam proposalnya menganggarkan dalam pembangunan kereta cepat ini sebesar 6,2 miliar dolar AS. Sedangkan Cina, menganggarkan biaya pembangunan proyek infrastruktur ini sebesar 5,5 miliar dolar AS.