KKP Minta Tambahan Rp15,8 Triliun untuk 2016

Senin, 31 Agustus 2015 | 11:53 WIB
KKP Minta Tambahan Rp15,8 Triliun untuk 2016
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) mengikuti rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (15/6) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta kepada pemerintah tambahan anggaran sebesar Rp15,8 triliun atau naik 58 persen dari anggaran 2015 sekitar Rp10,5 triliun dana Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2016.

Susi menjelaskan, permintaan kenaikan anggaran tersebut bukan tanpa sebab. Sebab Presiden Joko Widodo sudah menetapkan bahwa kelautan dan perikanan menjadi sektor yang difokuskan oleh pemerintah. Oleh sebab itu dibutuhkan anggaran yang memadai untuk mensejahterakan nelayan dan pembangunan infrastruktur.

"Jadi kenaikan anggaran itu untuk pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik lagi. Kalau misalnya anggaran tersebut disetujui oleh pemerintah, maka saya minta SDM di KKP juga harus turut berkembang dan mampu membuat para stakeholder seperti nelayan dan penambak menjadi sejahtera," kata Susi saat melantik pejabat eselon I di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).

Susi pun berharap dengan meningatnya anggaran Kementerian yang dipimpinnya tersebut dapat terus mensejahterakan para nelayan dan akan menggunakan dana anggaran tersebut untuk pembangunan proyek yang lebih akuntabel.

"Pokonya kita yang pasti membudayakan nelayan dan stakeholder kami dong. Sama pembangunan infrastruktur dan kapal untuk nelayan kita," katanya.

Susi pun meminta kepada pejabat-pejabat yang baru dilantik untuk bekerja secara lebih nyata, konkret dan terus meningkatkan daya kreativitasnya.

"Pokoknya saya akan terus melakukan evaluasi pegawai di KKP, kalau memang tidak sesuai penilaiaan ya akan kita geser. Pokoknya kerjanya harus lebih konkret, jangan ada kata bersayap. Kalau beli kapal ya bilang beli, jangan yang mengandai-ngandai atau baru akan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI