Mantan Menkeu: Dwelling Time Tak Hanya di Tanjung Priok

Minggu, 30 Agustus 2015 | 14:54 WIB
Mantan Menkeu: Dwelling Time Tak Hanya di Tanjung Priok
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/3). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Keuangan era Soeharto, Fuad Bawazier, mengatakan permasalahan lambannya proses dwelling time atau waktu bongkar muat di pelabuhan peti kemas tidak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, melainkan di pelabuhan-pelabuhan lain, baik skala besar maupun kecil.

"Ini saya pikir nggak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok saja, pelabuhan teluk Bayur, Pelabuhan Tanjung perak ini juga ada. Jangan selalu fokus ke Tanjung Priok, harus periksa pelabuhan lain," kata Fuad dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015).

Ia mencontohkan di Teluk Bayur. Ketika kapal-kapal pembawa barang impor harus menunggu dan parkir di dermaga hingga berhari-hari akibat proses dwelling time yang lamban. Hal ini membuat eksportir mengeluh lantaran harus merogoh kocek hingga 100 ribu dolar AS hanya untuk membayar parkir di dermaga.

"Ini kan sangat tidak masuk akal. Kalau saya lihat sudah banyak sekali mafia disana yang bermain sejak lama. Mulai dari yang berdasi berjas, berbintang yang tidak pernah dibenahi," katanya.

Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah dan kepolisian untuk meningkatkan dan pengetatan pengawasan seluruh pelabuhan dalam proses dwelling time.

"Jadi harus dilakukan pengecekan di semua pelabuhan. Jangan hanya terfokus di Tanjung Priok saja. Kalau ini bisa diatasi dampak positif yang sangat besar dapat kita rasakan. Kayak harga-harga jadi lebih murah dan harga-harga Indonesia menjadi lebih kompetitif. Kalau misalnya waktunya cepetkan juga bisa mengurangi kemacetan di pelabuhan sekitar 10 persen," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI