Resmikan PLTU Batang, Jokowi Ajak Investor Bantu Biaya

Jum'at, 28 Agustus 2015 | 11:28 WIB
Resmikan PLTU Batang, Jokowi Ajak Investor Bantu Biaya
Presiden Joko Widodo [Setpres/Cahyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2015) pagi. PLTU berkapasitas 2 x 1.000 MW ini berlokasi di pantai Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.

Dalam sambutan, Presiden Jokowi mengajak investor untuk membiayai proyek ini karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tidak cukup.

“PLTU ini diharapkan bisa mengaliri listrik di Pulau Jawa dan Bali,” kata Presiden Jokowi sebagaimana dilansir situs resmi Sekretariat Kabinet.

Presiden menjelaskan proyek PLTU yang dibangun hasil kerjasama pemerintah dan swasta dengan nilai investasi lebih dari 4 Miliar dollar AS ini menjadi bukti bahwa pemerintah bisa menyelesaikan masalah dan memberikan jalan penyelesaian masalah investasi.

“Ini menjadi model dan kita berharap optimis bahwa problem-problem investasi bisa diselesaikan,” katanya.

Selain itu, Proyek PLTU yang direncanakan selesai di tahun 2018 ini diharapkan tidak berhenti karena permasalahan ijin dan pembebasan lahan.

“Saya berharap semuanya segera bekerja, Saya akan mendadak mengecek kesini lagi entah sebulan, dua bulan, tiga bulan lagi,” katanya.

Presiden Jokowi mengingatkan dari listrik anak-anak bisa belajar di malam hari, nelayan-nelayan bisa membeli freezer dan menghidupkan untuk mengawetkan ikan, toko-toko kecil dan usaha kecil bisa jalan dan juga industri berjalan.

Direktur Utama Bhimasena Power Indonesia Mohammad Effendi melalui siaran pers menjelaskan proyek PLTU batang menggunakan teknologi Ultra Super Critical untuk memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memiliki dampak lingkungan rendah.

“Teknologinya sangat mutakhir dan saat ini terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga berdialog melalui video conference dengan pejabat PLN di lima daerah, antara lain dengan PLTD Maluku NTT.

Selain itu, Presiden Jokowi juga melakukan pencanangan elektrifikasi 50 pulau terdepan dan daerah perbatasan di Indonesia.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Menteri BUMN Rini Suwandi, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Baldan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dirut PLN Sofyan Basir, dan Dirut PT. Bhimasena Power Indonesia Mohammad Efendi sebaga pelaksana pembangunan PLTU Batang.

Proyek PLTU Batang dibangun dengan pola kerjasama pemerintah swasta. Proyek dengan nilai investasi lebih dari 4 miliar dolar AS itu merupakan proyek KPS pertama atas dasar Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur.

Program Elektrifikasi

Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik negara Sofyan Basir mengatakan bahwa PLN telah melaksanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel.

Sofyan menambahkan pihaknya telah membangun 149 unit mesin diesel di 50 lokasi tersebar di 13 provinsi dari Aceh sampai Papua.

Menurut Sofyan Basir dengan PLTD berkapasitas total 678 MW, PLN akan mampu memasok listrik kepada 35.468 pelanggan baru di pulau-pulau terdepan dan daerah perbatasan.

REKOMENDASI

TERKINI