Gubernur BI Imbau Eksportir Tak Simpan Dolar

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 27 Agustus 2015 | 05:17 WIB
Gubernur BI Imbau Eksportir Tak Simpan Dolar
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo (kedua dari kanan) [Antara/Wahyu Putro].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengimbau agar para eksportir tidak lagi menyimpan dolar AS dalam jangka pendek. Ini diperlukan sebagai antisipasi supaya rupiah tidak terus mengalami depresiasi dan pergerakan saham di pasar modal relatif mudah terpantau.

"Saya sangat merekomendasi eksportir untuk melepas dolarnya, supaya ada suplai atau ketersediaan dolar dalam negeri. Karena current account kita walaupun menurun, masih defisit. Jadi kita perlu kebutuhan dolar untuk impor," kata Agus di Jakarta, Rabu malam (26/8/2015).

Sebelumnya Agus juga mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terus turun akibat tekanan eksternal, khususnya akibat rencana penyesuaian suku bunga Bank Sentral AS (The Fed), rendahnya harga minyak dunia, dan aksi devaluasi Yuan, Cina.

Lebih jauh Agus menjabarkan bahwa  untuk mengatasi masalah ekonomi yang telah menjadi perhatian masyarakat saat ini, dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak termasuk pemerintah, legislatif, dan otoritas terkait untuk mencari solusi terhadap guncangan.

"Kita memang perlu ada komitmen nasional untuk bersama-sama menghadapi periode yang sebetulnya bukan dari kita salahnya, tapi dari luar, karena krisis global yang sudah berlangsung selama tiga tahun," ujar mantan Menteri Keuangan ini.

Ia mengatakan salah satu solusi yang dapat diupayakan adalah terus melakukan reformasi struktural, termasuk di antaranya mendorong pengembangan industri pengolahan untuk meningkatkan potensi nilai tambah dari suatu produk.

"Indonesia jangan lagi mengandalkan kegiatan pada bisnis ekspor sumber daya alam mentah, kita harus lakukan proses nilai tambah dan membangun infrastruktur, agar investor berdatangan dan kembali masuk," kata Agus. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI