Suara.com - Pada sesi penutupan perdagangan hari ini Rabu (26/8/2015) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level 14.099 per dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kondisi nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini perekonomian Indonesia secara fundamental masih menunjukkan perbaikan. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait pelemahan rupiah saat ini.
"Secara fundamental kita masih bagus. Masih menunjukkan perbaikan. Penurunan ini lantaran ekonomi dunia yang mengalami perlambatan, jadi kita juga nggak bisa salahkan global," kata Agus saat temui di gedung DPR, Rabu (26/8/2015).
Agus menjelaskan perekonomian global mulai terlihat saat pertumbuhan ekonomi Cina yang sebelumnya selama 20 tahun pertumbuhannya diatas 10 persen, namun dalam tiga tahun terakhir menjadi 7,4 persen. Bahkan tahun ini saja, diperkirakan hanya tumbuh 6,8 persen.
"Kalau lihat seperti ini, memang pelemahan sedang melanda setiap negara. Termasuk Indonesia. Jadi kita enggak bisa salahkan bahwa dunia saat ini sedang mengalami ketidakpastian yang berdampak pada ekonomi Indonesia menjadi melambat," katanya.
Meski demikian, BI berjanji akan terus menjaga stabilitas rupiah agar tetap terjaga. Dengan demikian ia meyakini bahwa pelemahan rupiah ini sifatnya hanya sementara.
"Kita sebagai otoritas moneter akan terus menjaga rupiah agar tetap stabil kita juga sudah melakukan beberapa cara, diharapkan nilai tukar rupiah akan kembali stabil secepatnya. Karena ini tugas kita dan wajib untuk diselesaikan," katanya.