Rizal Ramli Tak Takut Ada Beking di Proyek Kereta Cepat

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 26 Agustus 2015 | 14:55 WIB
Rizal Ramli Tak Takut Ada Beking di Proyek Kereta Cepat
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli akan mengabaikan beking yang mengambil untung dalam proyek kereta cepat Jakarta - Bandung.

Pemenang proyek kereta cepat yang jadi rebutan investor Jepang dan Cina itu ditargetkan bisa ditentukan pada periode Agustus-September ini.

"Kita akan coba seadil mungkin. Kita adu siapa yang paling menguntungkan Indonesia. Tapi mohon maaf, saya nggak peduli siapa 'bekingnya'," kata Rizal usai bertemu dengan Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Hitoro Izumi, di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Seperti diberitakan, Rizal Ramli menerima utusan rombongan dari Jepang untuk membahas proyek kereta cepat, yakni tim dari Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.

Mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu rencananya akan bertemu dengan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia pada Senin (31/8/2015), pekan depan, untuk membahas hal yang sama.

Dengan demikian, pemerintah bisa mendapatkan gambaran lebih rinci mengenai penentuan mitra dalam pembangunan kereta cepat itu.

"Kita ingin yang terbaik buat rakyat Indonesia, bukan menguntungkan para beking. Biar jelas, kompetisinya adil. Siapapun yang menang, yang kalah, akan diterima," ujarnya.

Rizal ingin kompetisi yang adil, transparan dan terbuka agar Indonesia mendapatkan manfaat sebesar mungkin.

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dari proposal Jepang diketahui biaya pembangunan rel dan kereta cepat sebesar 6,2 miliar dolar AS.

Sedangkan, Tiongkok melakukan studi kelayakan, setelah Jepang. Dari proposal Tiongkok, kebutuhan investasi untuk pembangunan rel dan kereta cepat sebesar 5,5 miliar dolar AS. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI