Memiliki kartu kredit memang berjuta rasanya, tanpa harus membawa atau bahkan memiliki uang untuk membeli barang yang kita inginkan maka hanya dengan mengesek kartu kredit kita bisa mendapat semua yang diinginkan dan nyaris tanpa persyaratan yang berbelit.
Tapi hati-hati karena kemudahan ini bikin kita terkadang lupa daratan dan tanpa disadari total hutang penggunaan kartu kredit kita nyaris mendekati limit yang diberikan pihak bank. Namun, bahaya yang mengintai bukan hanya itu, karena ada bahaya yang lebih besar akan muncul jika kita tidak mampu membayar besarnya kewajiban cicilan yang telah ditetapkan, bahkan untuk minimal cicilan sekalipun.
Belum lagi jika kartu kredit yang dimiliki lebih dari satu, bisa dibayangkan bagaimana stressnya kita menghadapi hari-hari setelah menggesek kartu kredit tersebut. Beruntung jika kartu kredit tersebut digunakan untuk membiayai usaha atau bisnis yang dijalani, maka kemungkinan untuk terhindar dari ketidakmampuan membayar cicilan lebih kecil.
Tapi bagaimana jika kartu kredit digunakan untuk membiayai kebutuhan konsumtif kita, maka sudah pasti masalah yang lebih besar siap mengintai dan memporak-porandakan keuangan kita. Bahkan, untuk masalah tunggakan kartu kredit ini pihak Bank Indonesia telah menetapkan aturan bahwa tidak ada keringanan pembayaran tunggakan kartu kredit karena alasan sakit atau terkena PHK, karena hal ini merupakan kewajiban nasabah yang harus dipenuhi.
Tapi jangan dulu khawatir, karena masih ada jalan lain untuk menyelesaikan tunggakan kartu kredit, yaitu dengan melakukan negosiasi atau membuat perjanjian khusus antara nasabah dengan pihak bank yang menerbitkan kartu kredit tersebut. Biasanya pihak bank akan mempersilahkan nasabahnya yang menunggak menempuh jalan negosiasi sebagai solusi karena bagaimanapun pihak bank tidak ingin merugi. Adapun langkah yang bisa dipertimbangkan untuk menyelesaikan tunggakan kartu kredit sebagai berikut.
1. Segera Hentikan Penggunaan Kartu Kredit
Langkah pertama yang paling mungkin dilakukan pada situasi ini adalah segera menghentikan penggunaan kartu kredit terutama untuk hutang yang sifatnya konsumtif. Hal ini disamping untuk membantu kita menghitung ulang kemampuan bayar kita juga untuk menghentikan kemungkinan untuk menimbun hutang yang lebih banyak lagi. Biasanya langkah ini cukup sulit pada awalnya, terutama jika kita tidak mampu mengendalikan godaan promo-promo yang ditawarkan merchant kartu kredit tersebut. Tapi ingat bahwa saat ini kita sedang terlilit masalah pembayaran kartu kredit yang sangat mungkin akan menganggu kestabilan keuangan kita selama beberapa waktu jika tidak segera diselesaikan.
2. Hitung Besarnya Utang dan Penghasilan yang Dimiliki
Kini saatnya kita berpijak pada kenyataan bahwa pengeluaran keuangan kita harus disesuaikan dengan pendapatan. Mungkin permasalahan sudah terjadi, dan hutang kredit tersebut adalah wajib untuk kita selesaikan, karena itu segera hitung besarnya jumlah tunggakan yang harus kita bayar dan hitung juga berapa banyak penghasilan yang bisa disisihkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut tanpa mengesampingkan kebutuhan pokok lainnya. Simulasi ini penting sebagai bekal kita untuk melakukan negosiasi dengan pihak perbankan atau bank penerbit kartu kredit tersebut.
3. Hubungi Pihak Bank