Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga kini masih melemah di level Rp13.800 per dolar AS atau melemah di level 68 poin. Rupiah diperdagangkan di kisaran 13.832 (kurs jual) dan 13.694 (kurs beli).
Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan kondisi perbankan di Indonesia masih kuat menghadapi pelemahan rupiah tersebut.
Hal tersebut berdasarkan hasil stress test (uji ketahanan) bersama sejumlah bank yang hingga kini masih dilakukan Bank Indonesia yang bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan.
“Stress test masih berjalan sampai saat ini. Daya levelnya bermacam-macam dong. Mereka masih tahan lantaran rasio kecukupan modal mereka besar,” katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (18/8/2015).
Sementara, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam hitungan nett hanya 1,25 persen dan NPL gross 2,45 persen. Dengan performa itu pula, Ronald yakin, daya tahan bank-bank jauh lebih bagus ketimbang 1998.
“Berjalan dengan sangat baik, lebih bagus ketimbang 1998. Kita akan dorong ini terus supaya perbankan kita menjadi lebih kuat,” katanya.
Meski demikian, dia mengakui bahwa pelaksanaan stress test masih berjalan masing-masing. Namun, ia yakin, bahwa kondisi perbankan dalam negeri saat ini masih dalam kondisi yang baik.
"Koordinasi dengan OJK, enggak mungkin makro berjalan tanpa mikro sementara ini masing-masing (stress test OJK dan BI)," katanya.