Paviljoen Puur merupakan salah satu bangunan di Belanda yang menjadi situs warisan dunia. Sebelumnya, bangunan tersebut lebih dikenal dengan nama aslinya Fort Diemerdan yang merupakan benteng pertahanan militer pada tahun 1880-1914.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, bangunan tua itu kehilangan daya tariknya dan perlu diremajakan kembali. Untuk itu, perusahaan arsitektur dari Belanda, Emma Architecten melakukan renovasi dan menjadikannya tempat edukasi dan kegiatan sosial, yang kini disebut Paviljoen Puur.
Paviljoen Puur didirikan di atas plot bangunan lama yang dahulu menjadi tempat tinggal prajurit. Bagian-bagian bersejarah dari bangunan tersebut juga tetap dipertahankan sehingga pembangunannya tetap dibuat berdasarkan footprint dari bangunan aslinya yang berbentuk bulat.
Hanya saja, sang arsitek menambahkan kesan futuristik dengan merancang bentuk bangunan yang melingkar dan bergelombang sehingga sebagian bangunan tampak naik menghadap langit, sedangkan bagian lain menempel di tanah.
Selain itu, agar tampak modern, jendela didesain dengan gaya kontemporer berbentuk tidak teratur di sepanjang lingkaran dinding eksteriornya, serta sentuhan pintu kaca pada lipatan dinding yang merupakan pintu masuk.
Bangunan Paviljoen Puur sendiri terdiri atas tiga lantai, di mana satu lantai berada di bawah tanah dan dua lantai yang berada di atas tanah.
Kini, gedung Paviljoen Puur menjadi salah satu objek wisata menarik di Belanda. Gedung tersebut juga terkadang digunakan untuk acara pernikahan dan pada hari libur, gedung tersebut menyuguhkan banyak acara yang menarik, seperti program budaya, teater, musik, baik yang digelar di dalam maupun di luar ruangan. (Try Andri)
Published by Rumahku.com |
Suara.com - BACA JUGA:
Ini Dia Daftar Hotel Angker di Dunia
Risty Tagor Hapus Foto Suami di Instagram, Stuart Sebaliknya
Ini Bukti Mudahnya Memperdaya Gadis ABG di Sosmed