Cina Pamerkan Kemampuan Kereta Api Cepat di Senayan City

Kamis, 13 Agustus 2015 | 16:30 WIB
Cina Pamerkan Kemampuan Kereta Api Cepat di Senayan City
Menteri BUMN Rini Sumarno menghadiri pameran kereta api cepat Cina di Senayan City, Jakarta [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan kereta api asal Cina memamerkan kereta api cepat mereka di Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Pameran digelar setelah Pemerintah Cina memberikan proposal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung kepada Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu.

Dubes Republik Rakyat Tiongkok Xie Fieng mengatakan kereta api cepat yang dipamerkan hari ini memiliki kecepatan 350 kilometer per jam.

"Kereta api cepat ini memiliki kecepatan 350 kilometer per jam. Dengan KA cepat, hubungan pusat kota Jakarta-Bandung membutuhkan waktu 36 menit. Sehingga tercipta keuntungan dalam satu kota bisa menempuh waktu singkat," ujarnya dalam pembukaan pameran.

Dalam kesempatan yang sama Chief Engineer at the Ministry of Railways, Hu Huawa, mengatakan kereta api cepat bisa membantu para pekerja mengakses transportasi yang tidak memakan waktu. Dengan begitu, kereta ini bisa membantu kesejahteraan rakyat.

"Kereta cepat ini mendorong pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, serta optimalisasi dan peningkatan struktur industri," ujarnya.

Kereta cepat, katanya, juga mempercepat proses urbanisasi di Cina dan perkembangan daerah secara bersama dan memperkuat kota sentral untuk mendorong perkembangan kota tetangga, sehingga membentuk efek satu kota dengan kota lain.

Cina sendiri, sambungnya, sudah melakukan pengembangan kereta api sejak tahun 1997. Pada tahun 2004, pemerintah Cina juga menseriuskan perkeretaapian dengan meresmikan Rancangan Pengembangan Jaringan Kereta Api Jangka Menengah dan Panjang Nasional.

Dengan perkembangan operasi kereta dalam beberapa tahun belakangan, Hu Huawa mengatakan teknologinya juga semakin maju.

Dia mengklaim teknologi kereta cepat Cina mampu menjaga kestabilan dan kenyamanan para penumpang. Selain itu, teknologinya juga ramah lingkungan karena kereta ini berbasis listrik.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia saat ini tengah mengkaji ulang feasibillity study Cina untuk pembangunan kereta cepat.

Menteri BUMN Rini Sumarno menilai dengan adanya pameran bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kemampuan kereta. Sejauh ini, pemerintah masih mempertimbangkannya, meski Cina menyatakan mampu menyiapkan pembangunan mulai akhir bulan Agustus.

"Rencananya menunggu keputusan dari pemerintah," kata Rini.

Menurutnya, sistem kerjasama nantinya bisa dilakukan dengan cara joint venture. Karena BUMN belum punya yang membidangi kereta cepat, Rini mengatakan akan menggunakan sistem patungan.

"Berhubung dengan kereta cepat, jadi kita akan buat perusahaan patungan baru. BUMN dalam hal ini, usulan kereta ceoat kan melalui jalan tol maka kita komunikasi dengan Jasa Marga. Kemudian Wijaya Karya, karena pembuatan beton, konstruksi dengan mereka. Kemudian PTPN8 karena sebagian lahannya dari mereka akan dimanfaatkan untuk stasiunnya. Jadi realisasinya menunggu keputusan pemerintah," ujar Rini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI