Menteri BUMN Rini Sumarno menilai dengan adanya pameran bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kemampuan kereta. Sejauh ini, pemerintah masih mempertimbangkannya, meski Cina menyatakan mampu menyiapkan pembangunan mulai akhir bulan Agustus.
"Rencananya menunggu keputusan dari pemerintah," kata Rini.
Menurutnya, sistem kerjasama nantinya bisa dilakukan dengan cara joint venture. Karena BUMN belum punya yang membidangi kereta cepat, Rini mengatakan akan menggunakan sistem patungan.
"Berhubung dengan kereta cepat, jadi kita akan buat perusahaan patungan baru. BUMN dalam hal ini, usulan kereta ceoat kan melalui jalan tol maka kita komunikasi dengan Jasa Marga. Kemudian Wijaya Karya, karena pembuatan beton, konstruksi dengan mereka. Kemudian PTPN8 karena sebagian lahannya dari mereka akan dimanfaatkan untuk stasiunnya. Jadi realisasinya menunggu keputusan pemerintah," ujar Rini.