Suara.com - Guna mengantisipasi pelemahan rupiah dan menjaga stabilisasi pertumbuhan ekonomi, pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi jangka pendek.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan ada dua cara yang menjadi fokus pemerintah untuk mengantisipasi pelemahan rupiah. Pertama, kebijakan untuk meningkatkan investasi baik dari sisi Pemerintah maupun swasta. Kemudian, yang kedua kebijakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dalam menjaga konsumsi domestik.
“Kalau yang investasi kan udah dikeluarkan kebijakan percepatan belanja serta stimulus termasuk kebijakan mempercepat pembangunan infrastruktur. Hal ini termasuk meningkatkan penerimaan pajak dengan reinventing policy," kata Bambang di kantornya, Kamis (13/8/2015).
Sedangkan untuk daya beli masyarakat, Bambang akan menurunkan harga barang dan jasa serta meningkatkan kredit yang disalurkan melalui lembaga keuangan. Pasalnya, jika daya beli masyarakat berkurang, akan berdampak terhadap demand perusahaan dalam memasarkan produk. Sementara untuk Non Performing Loan masih dalam posisi aman karena sudah ada price test.
"Nanti, peningkatan ketersediaan kredit dilakukan melalui relaksasi kebijakan makroprudensial dan mikroprudensial dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian," kata dia.