Pengamat Pesimistis Reshuffle Kabinet Ubah Kondisi Perekonomian

Rabu, 12 Agustus 2015 | 11:14 WIB
Pengamat Pesimistis Reshuffle Kabinet Ubah Kondisi Perekonomian
Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Selasa (16/12). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat ekonomi Indef Sugiyono menilai pergantian struktut kabinet tidak akan mengubah banyak kondisi perekonomian. Reshuffle ini untuk strategi bertahan dari keterpurukan saja.

Rabu pagi (12/8/2015) rupiah bergerak melemah sebesar 140 poin menjadi Rp13.747 dibandingkan posisi sebelumnya sebesar Rp13.607 per dolar AS. Menurut Sugiyono, kondisi ini tidak akan banyak berubah.

"Itu tergantung calon-calonnya. Ada yang luar biasa atau tidak," jelas Sugiyono saat dihubungi suara.com, Rabu (12/8/2015).

Menurut dia, pelemahan rupiah tidak akan berubah jika sisi ekspor Indonesia tidak diperbaiki. Ekspor Indonesia sampai kuartal I 2015 turun sampai 11,67 persen atau sekitar 39,12 miliar dolar AS. Yang paling besar Migas sampai 27,58 persen atau 5,7 miliar dolar AS.

"Ini kaitan dolar kepada ekspor selama 3 kuartal terakhir sampai negatif," jelas dia.

Siang ini, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengganti sejumlah menteri bidang perekonomian. Mereka yang dikabarkan akan diganti adalah Menko Perekonomian Sofjan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

Khusus Menko Perekonomian dikabarkan akan diisi mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Menurut Sugiyono, ini akan membawa dampak lebih baik.

"Darmin lama di Bank Indonesia, beliau senior, mudah-mudahan ini bisa mendongkrak," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI