Suara.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan stok daging secara nasional masih mencukupi hingga empat bulan ke depan, sehingga tidak ada alasan bagi pedagang menaikkan harga.
Menurut Amran di Banjarmasin, Rabu (12/8/2015), pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan para pengusaha maupun peternak yang menyatakan persediaan hewan ternak cukup untuk memenuhi kebutuhan daging hingga empat bulan ke depan.
"Dari hasil identifikasi, stok daging cukup hingga tiga bulan, kemudian ditambah 50 ribu ternak, jadi cukup hingga empat bahkan lima bulan," katanya.
Amran juga memastikan, stok sapi juga tidak akan bermasalah hingga Lebaran Idul Adha yang tinggal tiga minggu lagi.
"Idul Adha kan tinggal tiga minggu lagi, sementera stok kita cukup hingga empat bulan, jadi tidak ada masalah," katanya.
Amran menambahkan, Menteri Pertanian komitmennya adalah, hanya akan mengeluarkan surat rekomendasi sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai keinginan sekelompok orang.
"Jadi saya harap kondisi ini bisa dipahami oleh masyarakat, karena kenyataannya stok daging kita cukup," katanya.
Kedatangan Menteri Pertanian ke Kalimantan Selatan untuk melakukan panen raya di Kabupaten Barito Kuala sekaligus membuka rapat kerja peningkatan produksi pertanian di Graha Abdi Persada, Banjarmasin, Selasa (11/8).
Dari Kalimantan Selatan, Menteri Pertanian rencananya ke Kalimantan Timur untuk melihat potensi produksi pangan yang bisa dikembangkan dan didukung oleh pusat.
"Dalam satu minggu ini, saya berkeliling ke Kalimantan, untuk melihat secara langsung potensi pertanian yang bisa dikembangkan guna mendukung swasembada pangan nasional," katanya.
Menurut Amran, kini pihaknya telah menyiapkan 30 ribu indukan dan IB 3,8 juta untuk pengembangan sektor peternakan.
"Termasuk di Kalimantan Selatan, yang juga memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor peternakan sapi, dan ini akan kita dorong terus," katanya.
Tahun ini, kata dia, seluruh rencana pengembangan tersebut mulai dilaksanakan, untuk mendukung swasembada daging nasional.
"Saya tidak tahu pasti, berapa jatah untuk Kalimantan Selatan, namun provinsi ini masuk dalam program pengembangan nasional," katanya. (Antara)