BI Yakin Pelemahan Rupiah Cuma Sementara

Siswanto Suara.Com
Selasa, 11 Agustus 2015 | 20:03 WIB
BI Yakin Pelemahan Rupiah Cuma Sementara
Suasana di salah satu gerai money changer di Jakarta, Kamis (23/7). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia meyakini pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir hanya bersifat sementara.

"Kami melihat bahwa saat ini rupiah undervalued (di bawah nilai fundamentalnya) dan dari dalam negeri sendiri saat ini kami memandang rupiah sudah cukup kompetitif terhadap ekspor manufaktur dan mampu mendorong turis masuk ke Indonesia," kata Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara di Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Mirza juga menilai perkembangan rupiah juga dipengaruhi oleh pembayaran utang dan deviden secara musiman, khususnya di Triwulan III 2015.

Ia menuturkan Bank Indonesia akan selalu memonitor perkembangan rupiah dan terus menerus di pasar untuk menjaga volatilitasnya.

Terkait dengan pergerakan rupiah hari ini, Mirza mengatakan hal itu merupakan reaksi dari keputusan pemerintah Tiongkok melakukan depresiasi dengan melebarkan rentang mata uangnya (currency band).

"Hal itu dilakukan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengurangi pelarian modal, meningkatkan daya saing yuan agar mendorong ekspor dan melindungi investor dalam negeri. Saat ini mata uang Jepang, Korea, dan Eropa, yang merupakan pesaing dagang utama Tiongkok, sudah terdepresiasi cukup besar," kata Mirza.

Di sisi lain, lanjutnya, kebijakan di Cina tersebut berpengaruh terhadap seluruh mata uang regional termasuk rupiah. Hampir seluruh mata uang global melemah terhadap dolar AS.

"Pengaruh kebijakan di Tiongkok terhadap rupiah, tidak sebesar pengaruh yang terjadi pada Singapura dolar, Korean won, Taiwan dolar dan Thai bath," ujar Mirza.

Berdasarkan kurs JISDOR BI, nilai tukar rupiah pada Selasa ini kembali melemah tipis menjadi Rp13.541 per dolar AS dari hari sebelumnya Rp13.536 per dolar AS. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI