Rupiah Melemah Jadi Rp13.567 Per Dolar AS

Siswanto Suara.Com
Selasa, 11 Agustus 2015 | 11:21 WIB
Rupiah Melemah Jadi Rp13.567 Per Dolar AS
Suasana transaksi pertukaran nilai mata uang asing terhadap rupiah di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Senin (11/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa (11/8/2015) pagi melemah, turun 39 poin dari posisi terakhir kemarin menjadi Rp13.567 per dolar AS.

"Penguatan dolar AS masih terjaga menyusul kondisi pasar tenaga kerja di Amerika Serikat yang mendekati level sehat sehingga mendukung proyeksi kenaikan suku bunga the Fed," kata analis dari PT. Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong.

Sentimen di dalam negeri, menurut dia, juga belum ada yang mendukung rupiah kembali bergerak ke area positif. Harapan terhadap pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri belum disertai peningkatan kinerja impor.

"Kinerja impor merupakan salah satu barometer yang dilihat pasar mengingat bahan baku infrastruktur mayoritas didapat dari impor, kalau impor barang turun maka infrastruktur tidak dapat berjalan sesuai harapan," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan dolar AS terhadap rupiah cenderung masih tertahan karena inflasi Amerika Serikat yang terbilang rendah dan Bank Indonesia juga melakukan intervensi untuk menjaga stabilitasnya.

"Bank Indonesia terus berupaya untuk semakin aktif masuk ke pasar menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil," katanya.

Selain itu, pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan cadangan devisa Indonesia yang per Juli 2015 tercatat menurun menjadi 107,55 miliar dolar AS membuat pelaku pasar khawatir karena bisa membuat kemampuan Bank Indonesia mengintervensi berkurang.

Ia berharap The Federal Reserve Amerika Serikat segera mengumumkan kenaikan suku bunga sehingga spekulasi di pasar uang global berkurang. Ia memperkirakan kenaikan suku bunga bisa membuat nilai tukar rupiah lebih stabil dan cadangan devisa tak tergerus. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI