Menko Maritim: Semua Hasil Penelitian Litbang Masuk e-Catalog

Minggu, 09 Agustus 2015 | 01:11 WIB
Menko Maritim: Semua Hasil Penelitian Litbang Masuk e-Catalog
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo. [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengimbau kepada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Informasi Geospasial (BIG), serta para pimpinan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) untuk memasukannya dalam e-catalog yang sudah disediakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang maritim, seperti galangan kapal, pelabuhan, pembangkit listrik 35.000 MW, industri migas, dan lainnya dinilai harus menggunakan produk buatan dalam negeri semaksimal mungkin.

“Jadi kita ingin semua hasil penelitian ini dimasukan ke dalam e-catalog. Biar kalau kementerian mau butuh barang seperti traktor atau produk lainnya mengguanakan produksi dalam negeri. Kalau sudah ada PT dan harganya langsung masukin aja. Kita akan dorong ini terus,” kata Indroyono saat berbincang dengan suara.com di pameran teknologi atau RITECH Expo ‎dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di kawasan lapangan D Parkir Timur, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2015).

Indroyono memaparkan skema e-procurement dan e-catalog yang mampu menghemat biaya pengadaan barang dan jasa minimal 10 persen. Pada kurun 2008-2014, pola e-catalog mampu menghemat anggaran negara mencapai Rp65 triliun. Di samping itu, sistem e-procurement dan e-catalog ini juga bisa dipakai sebagai pintu masuk hilirisasi bagi produk-produk hasil litbang ke pasar.

“Ini bisa menghembat biaya pengadaan barang, apalagi enggak butuh itu tender-tender. Soalnya kalau tender kan butuh waktu, sedangkan kebutuhan mendesak. Jadi kita akan masukan ke dalam e-catalog semuanya. Salah satu contohnya, produk mesin traktor karya inovasi Balitbang Pertanian yang sudah masuk e-catalog. Ini kan harganya Rp130 juta, lebih murah kalau kita beli dari luar. Makanya semua kementerian harus beli disini aja enggak usah ke luar-luar (impor),” ujarnya.

Dalam kunjungannya tersebut, Indroyono sempat berbincang dengan para peneliti dan mengapresiasi semua hasil penelitian yang dilakukan oleh berbagai instansi. Pasalnya, apa yang telah dilakukan oleh para instansi tersebut sudah menunjukan bahwa program nawacita dan trisakti Presiden Joko Widodo akan segera terwujud.

“Kamu tau kan program nawacita dan trisaktinya pak Jokowi, nah ini sudah menunjukan bahwa program itu akan segera terwujud. Dimana semua pembangunan di Indonesia kita dorong untuk menggunakan produk dalam negeri. Toh ternyata mereka mampu membuat berbagai teknologi canggih, itu kayak kapal, Pindad yang bikin senapan SS itu kan bagus, jadi harus kita kembangkan,” ungkapnya.

Pameran teknologi atau RITECH Expo ‎dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di kawasan lapangan D Parkir Timur, Senayan, Jakarta Selatan, berlangsung mulai 7-9 Agustus 2015. Pesertanya dari berbagai sektor, seperti pangan, maritim, dan energi. Pameran ini diikuti 83 instansi yang menempati 110 stand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI