Para Pedagang Jamu Gendong Solo Bahagia Dapat 100 Sepeda Gratis

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 07 Agustus 2015 | 19:32 WIB
Para Pedagang Jamu Gendong Solo Bahagia Dapat 100 Sepeda Gratis
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel memberikan bantuan sepeda kepada pedagang jamu gendong di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/8/2015). [Suara.com/Labib Zamani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perdagangan memberikan bantuan sarana usaha berupa sepeda kepada pedagang jamu gendong. Bantuan sepeda tersebut diberikan kepada pedagang jamu gendong Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo, Jawa Tengah.

Menurut Menteri Perdagangan Rachmat Gobel ada 100 unit sepeda yang diberikan kepada pedagang jamu. Sepeda tersebut telah dilengkapi dengan tempat jamu di belakang sehingga memudahkan pedagang untuk menempatkan jamunya yang akan dijual.

Gobel menambahkan bantuan sepeda tersebut juga merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada pedagang jamu. Sebagai warisan budaya dan produk lokal sudah seharusnya jamu tradisional dilestarikan.

“50 unit sepeda untuk pedagang jamu gendong Kabupaten Sukoharjo dan 50 unit sepeda untuk pedagang jamu gendong Kota Solo,” kata Gobel seusai membuka Pameran Pangan Nusa dan Produk Pangan Dalam Negeri tingkat Regional 2015 di Benteng Vastenburg, Solo, Jumat (7/8/2015) sore.

Gobel menilai keberadaan jamu gendong saat ini sudah mulai berkurang. Padahal selama ini jamu sudah terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Selain itu juga meningkatkan produktivitas rakyat.

“Kemendag berkomitmen untuk terus mempromosikan produk dalam negeri. Apalagi sebentar lagi kita (Bangsa Indonesia) akan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Dimana produk dalam negeri akan bersaing dengan produk luar negeri,” kata dia.

Sementara perwakilan pedagang jamu gendong dari Kabupaten Sukoharjo, Semi (56), mengaku senang pemerintah dapat memperhatikan keberadaan pedagang jamu. Masih banyak pedagang jamu yang berjualan dengan cara berjalan kaki.

“Dengan adanya bantuan sepeda dari Pak Menteri (Rachmat Gobel) kita sebagai pedagang jamu bisa leluasa saat menjual jamu. Biasanya hanya berada di satu tempat, dengan sepeda kita bisa kemana-mana,” katanya.

Semi mengatakan pekerjaannya sebagai pedagang jamu gendong sudah ditekuni sejak Tahun 1980. Meski banyak tawan kerja, Semi mengaku tidak tertarik dan ingin tetap berjualan jamu.

“Jamu ini kan warisan leluhur yang harus kita lestarikan,” kata dia. (Labib Zamani)

REKOMENDASI

TERKINI