5 Cara Mengatur Keuangan Keluarga Setelah Punya Anak

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 07 Agustus 2015 | 14:21 WIB
5 Cara Mengatur Keuangan Keluarga Setelah Punya Anak
Ilustrasi keluarga muda (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hadirnya seorang anak dalam keluarga membawa perasaan bahagia tersendiri yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Setelah sekian lama menunggu, wajar rasanya apabila kamu ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik baginya, mulai dari melakukan kontrol kesehatan di rumah sakit yang mahal, membeli perlengkapan yang terbaik dan rela membayar gaji baby sitter yang mahal.

Semua itu sangat baik untuk dilakukan, tapi jangan lupa dengan keuangan keluargamu. Setelah punya anak, banyak hal yang harus kamu ubah, dan terutama adalah soal cara mengatur keuangan keluarga. 

Pengeluaran keluarga setelah punya anak pasti akan melonjak karena segala kebutuhan yang dibutuhkan sang bayi dan keinginan kamu untuk memberikan segalanya yang terbaik tadi. Oleh karena itu, kamu harus mulai memikirkan bagaimana cara mengatur keuangan keluarga setelah punya anak. Banyak orang yang seringkali menganggap mengatur ulang keuangan keluarga sebagai sesuatu yang sepele, padahal hal ini memiliki dampak yang signifikan pada kehidupanmu dan buah hatimu. 

Semuanya akan lebih baik jika kamu sudah memikirkan hal ini bahkan sebelum kamu punya anak, jadi kamu bisa siap pada saatnya nanti dan tidak perlu merasakan kesulitan finansial. Buat kamu yang ingin tahu bagaimana cara mengatur keuangan keluarga setelah punya anak, perhatikan cara-cara berikut ini.

1. Membuat Daftar Prioritas Pengeluaran

Mungkin kamu sudah pernah melakukannya pada saat baru menikah dulu, tapi sekarang kamu harus melakukannya lagi karena hadirnya sang buah hati. Ketika sudah punya anak, pasti semua prioritas pengeluaran akan berubah, nah itulah yang harus kamu sesuaikan, antara keuanganmu dan pos-pos pengeluaranmu yang bertambah. 

Ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan pada saat membuat daftar prioritas pengeluaran, yaitu:

  •  Catat Pengeluaran Dalam Sebulan

Kamu harus mulai rajin mencatat semua pengeluaranmu dalam sebulan, baik itu kecil ataupun besar. Perhatikan dengan seksama, jangan sampai ada yang terlewat karena semakin detil catatanmu, akan semakin memudahkan kamu dalam menentukan prioritas pengeluaran.

  •  Tentukan Prioritas Pengeluaran

Setelah mencatat pengeluaran, sekarang saatnya kamu mengevaluasi pengeluaran dalam sebulan. Tentukan pos-pos mana yang harus diprioritaskan dan yang mana yang bisa kamu minimalisir. Lalu, tentukan besar anggaran pada tiap pos-pos yang diprioritaskan. Tindakan ini akan membantu untuk mengekang pengeluaranmu.

2. Lakukan Penghematan

Tentunya, yang harus kamu lakukan setelah memiliki daftar prioritas pengeluaran yang tidak sedikit itu adalah berhemat. Minimalisir pengeluaran untuk hal-hal yang bisa dihemat, seperti pemakaian listrik, bahan bakar kendaraan, atau biaya telepon rumah maupun telepon genggam.

Selain itu, kamu dan pasangan harus mulai mengurangi pengeluaran untuk diri masing-masing. Saat ini keluarkanlah uang untuk hal-hal yang diperlukan saja. Caranya adalah dengan mulai menahan diri dari membeli atau melakukan hobimu sedikit demi sedikit. Ingat, sekarang kamu memiliki tanggung jawab baru, yaitu sang anak.

Namun meski sang anak menjadi prioritas utama, kamu tetap harus membeli barang-barang baginya yang sesuai dengan kemampuanmu. Jangan memaksakan diri yang berujung pada hutang dan akan menyulitkan kondisi finansialmu. Jadilah bijak dalam mengeluarkan setiap peser uangmu. 

3. Miliki Investasi Pendidikan

Biaya pendidikan setiap tahunnya semakin mahal, jadi jika kamu ingin anakmu mendapatkan pendidikan yang terbaik nantinya, kamu harus mulai mempersiapkannya dari jauh-jauh hari. Kamu harus memiliki investasi pendidikan. Ada 2 jenis investasi yang bisa dipakai untuk pendidikan anak, yaitu asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan. Namun kamu juga bisa memanfaatkan instrumen investasi lainnya untuk memenuhi dana pendidikan anakmu nanti. 

Sebelum memilih instrument investasi seperti apa yang akan kamu pilih, kamu harus mengetahui dulu jangka waktunya. Kami sarankan untuk mulai dari yang jangka waktunya paling dekat, seperti untuk biaya masuk TK dan SD. Jika memiliki uang yang cukup, kamu juga bisa mulai menyiapkan dana untuk biaya SMP, SMA, atau bahkan Perguruan Tinggi dari sekarang. Semakin lama persiapannya, maka semakin baik kok. 

4. Segera Beli Asuransi Jiwa

Memiliki asuransi jiwa adalah hal yang sangat esensial setelah memiliki anak. Sebagai orang tua, kamu harus selalu memastikan kelangsungan hidup anakmu. Dengan memiliki asuransi, maka sang anak sudah terlindungi apabila kamu meninggal dunia. Kamu tidak tahu kan kapan kamu akan meninggal dunia dan kamu tidak ingin dong anak kamu merana ketika kamu sudah tiada? Dengan memiliki asuransi jiwa, anak kamu sudah terlindungi dari resiko-resiko tersebut. 

Saat membeli asuransi, sesuaikan dulu dengan tujuanmu. Dalam hal ini, tujuanmu adalah untuk proteksi, jadi pilihlah asuransi yang menawarkan dana pertanggungan yang memadai. Ingat, kelangsungan dan kesejahteraan hidup anakmu harus menjadi prioritasmu saat ini.  

5. Tambahkan Dana Darurat

Seiring dengan hadirnya anak dalam keluarga, maka biaya yang dibutuhkan untuk ditanggung juga semakin banyak, oleh karena itu kamu harus menambahkan uang untuk disimpan menjadi dana darurat. Mungkin kamu bingung, apa gunanya dana darurat jika sudah memiliki asuransi.

Dana darurat berguna untuk memenuhi biaya untuk keadaan darurat yang tidak dicakup oleh asuransi. Keadaan darurat bisa terjadi kapan saja dan biayanya bisa jadi murah namun bisa juga sangat mahal. Tentunya kamu tidak ingin merasakan kesulitan finansial pada saatnya nanti, jadi kamu harus siap siaga dengan menambah dana daruratmu. 

Idealnya, untuk keluarga dengan satu anak, kamu memiliki dana darurat 6 sampai 9 kali lebih besar dari pengeluaranmu. Jika anggota keluarga bertambah maka alokasi untuk dana darurat juga semakin besar. Taruhlah dana darurat di instrument keuangan yang mudah cair dan minim resiko. 

Baca artikel Cermati lainnya:

6 Strategi Menyimpan Uang Untuk Pendidikan Anak

7 Cara Mudah Mengatur Keuangan Keluarga

 6 Cara Mengelola Keuangan Bagi Pasangan 

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI