Suara.com - Kementerian Pertanian berencana memberikan subsidi asuransi kepada petani yang mengalami gagal panen akibat kemarau panjang atau El Nino yang diperkirakan masih terjadi sampai Desember 2015. Nilainya sekitar Rp150 miliar untuk satu juta hektar lahan pertanian.
“Itu (dana asuransi) sudah tercantum dalam APBN-P 2015. Makanya kita akan segera realisasikan dengan cepat agar petani tidak mengalami kerugian besar akibat El Nino ini. kira-kira untuk satu juta hektar lahan pertanian,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian, Kamis (6/8/2015).
Ia menambahkan hingga saat ini Kementan masih mendata daerah mana saja yang mengalami kekeringan terparah. Ia manargetkan dana tersebut diserahkan sebelum akhir 2015.
“Ya sekarang masih proses verifikasi, semoga bisa lebih cepat ini. jadi nanti kalau sudah didata semua, langsung kita berikan,” katanya.
Amran menginginkan asuransi pertanian diprioritaskan untuk daerah-daerah yang kekeringan seluas 200 ribu hektar.
"Kami inginnya daerah yang rawan kekeringan dipenuhi dulu, yang 200 ribu hektar itu. Sementara rencana kita kan satu juta hektar, jadi 800 ribu hektar yang nggak rawan kekeringan. Tapi itu kan belum disepakati dengan asuransi," kata Gatot.
Dengan asumsi rata-rata luas lahan yang dimiliki petani seluas 0,3 hektar, maka asuransi pertanian tahun ini dapat melindungi tiga juta petani.
"Kalau misalnya satu juta hektar, tiga orang dalam satu hektar, paling tidak ada tiga juta petani," katanya.