Suara.com - Harga minyak jatuh, Kamis (6/8/2015) pagi setelah laporan pemerintah AS menunjukkan kenaikan tak terduga dalam persediaan bensin. Serta peningkatan produksi minyak di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 59 sen. Ditutup pada 45,15 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September berakhir di 49,59 dolar AS per barel, turun 40 sen dari penutupan Selasa kemarin di Intercontinental Exchange London.
Harga minyak telah merosot selama tiga sesi berturut-turut sebelum naik moderat pada Selasa, menjelang laporan mingguan minyak bumi Departemen Energi AS (DoE).
WTI segera dibalik ke dalam posisi merah karena pedagang mencerna angka DoE dan menemukan mereka kurang "bullish" dari perkiraan awal.
"Pertama ada peningkatan dalam bensin dan itu menekan pasar. Ada peningkatan yang cukup baik dalam produksi dalam negeri dan itu 'bearish'. Saya pikir banyak orang mengharapkan untuk melihat jumlah yang lebih kecil," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities.
Karena investor tetap khawatir tentang kelebihan pasokan global, dengan produksi minyak mentah OPEC dan Amerika Serikat naik. DoE mengatakan bahwa produksi AS berbalik naik (rebound) minggu lalu dari penurunan pekan sebelumnya, meningkat 52.000 barel per hari menjadi 9,5 juta barel per hari.
Kelebihan pasokan global, ditambah dengan pelambatan pertumbuhan ekonomi, telah membantu mendorong harga minyak menukik dari puncak mereka di atas 100 dolar AS per barel pada pertengahan 2014. (AFP/Antara)