Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2015 yang hanya tumbuh 4,67 persen belum tergolong dalam resesi. Pasalnya, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini masih tumbuh positif dibandingkan dengan negara lain, terutama yang menjadi mitra dagang Indonesia.
"Kita masih tumbuh positif meski terjadi perlambatan kalau dibandingkan tahun lalu," kata Suryamin di kantornya, Rabu (5/8/2015).
Ia mencontohkan seperti yang terjadi pada Amerika Serikat yang mencatatkan pelemahan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,9 persen di kuartal I 2015 menjadi 2,3 persen. Pertumbuhan ekonomi Singapura menurun dari 2,1 persen menjadi 1,7 persen dan Jepang di level pertumbuhan satu persen.
"Jadi kalau resesi itu enggak. Kalau dikatakan resesi itu jika selama dua kuartalan sudah mengalami penurunan negatif. Minimal dua kuartal kalau menyatakan resesi atau tidaknya," ujarnya.
Ia menjelaskan dalam dua kuartal belakangan terakhir ini, Indonesia masih bisa mengalami pertumbuhan di atas empat persen. Hal ini yang membuat BPS yakin bahwa Indonesia tidak masuk dalam resesi.