Ekonomi Melambat, Gubernur BI Rakor Dengan Para Menteri Ekonomi

Selasa, 04 Agustus 2015 | 14:11 WIB
Ekonomi Melambat, Gubernur BI Rakor Dengan Para Menteri Ekonomi
Dewan Gubernur BI yang dipimpin oleh Agus Martowardojo mengumumkan suku bunga acuan (BI Rate) di Jakarta, Selasa (17/2). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia dan para menteri bidang perekonomian siang ini, Selasa (4/8/2015), menggelar rapat koordinasi khusus membahas laju perekonomian Indonesia yang terus melambat dan menjaga stabilitas dalam roundtable policy dialoque di level pimpinan.

Koordinasi kali ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo yang dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, dan Menteri ESDM Sudirman Said.

Agus mengatakan, dari hasil rapat koordinasi tersebut, antar Bank Indonesia dan pemerintah menyimpulkan ekonomi Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan komplek di internal, yakni stimulus fiskal dan eksternal, yakni pertumbuhan ekonomi global yang menurun.

Dia juga menyebut soal harga komoditas ekspor yang masih terus menurun, serta potensi gejolak di pasar keuangan global yang masih tinggi.

“Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah dan Bank Indonesia pada hari ini sepakat untuk terus memperkuat jalinan koordinasi kebijakan melalui bauran kebijakan moneter, fiskal, dan reformasi struktural, untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Agus saat ditemui di kantornya, Selasa (4/8/2015).

Selain itu, Rapat koordinasi menyepakati untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan untuk mengendalikan Inflasi dan menjaga inflasi dalam kisaran 4 atau bertambah 1 persen pada 2015.

Terjaganya kestabilan makro ekonomi dan sitem keuangan saat ini tidak terlepas pengelolaan kebijakan yang hati-hati dan konsisten.

 “Waspada itu pasti ya. Kita juga sudah punya beberapa strateginya. Yang penting yang harus dilakukan itu peningkatan pembangunan infarastruktur , pembangunan infrastruktur. Peningkatan kapabilitas industrial dan menambah ekspor dan pendalaman pasar keuanga,," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI