"Ia percaya bahwa mereka akan naik 500.000 barel per hari hanya seminggu setelah sanksi-sanksi dicabut, meningkat satu juta barel setelah hanya satu bulan. Meskipun kita menganggap skenario ini tidak realistis, itu berkontribusi terhadap penurunan harga minyak saat ini," kata analis Commerzbank dalam catatan pasar.
"Harga juga menghadapi tekanan turun menyusul tanda-tanda bahwa produsen utama di Timur Tengah terus memompa pada tingkat rekor meskipun kelebihan pasokan global terus meningkat," kata United Overseas Bank Singapura dalam komentar pasarnya. (Antara/AFP)