Kemarau Panjang, Industri Garam Harus Meningkat

Kamis, 30 Juli 2015 | 14:33 WIB
Kemarau Panjang, Industri Garam Harus Meningkat
Panen garam di Desa Santing, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (22/6). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Andi Akmal Pasluddin meminta Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Perindustrian memanfaatkan musim kemarau panjang tahun ini sebagai momentum kebangkitan industri garam yang mampu memenuhi kebutuhan garam industri dalam negeri.

Andi Akmal mengungkapkan saat ini pelaku industri makanan olahan dalam negeri sudah berjanji akan menggunakan pasokan garam dalam negeri.

"Ini merupakan langkah awal yang bagus, untuk mengembangkan rasa loyalitas pelaku industri pada penggunaan komponen bahan baku yang berasal dalam negeri sendiri," kata Andi Akmal dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (30/7/2015).

Legislator dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan II itu menambahkan nasionalisme yang dibangun oleh pelaku industri dapat berbentuk tingginya selera penggunaan produk dalam negeri.

"Begitu juga dengan masyarakatnya, apabila memiliki prioritas produk dalam negeri, ini akan mampu meningkatkan pertahanan ekonomi secara masif di seluruh Nusantara," ujar Andi Akmal.

Saat ini, lanjut Andi Akmal, produksi garam diperkirakan meningkat hingga 15 persen dari 2,55 juta ton di tahun 2014. Sedangkan kebutuhan garam tahun ini diperkirakan meningkat 10 persen dari kebutuhan total garam tahun lalu baik rumah tangga maupun industri, yakni sebesar empat juta ton.

"Artinya ada peningkatan kebutuhan garam sebesar 400 ribu ton," ungkap Andi Akmal.

Lebih jauh Andi Akmal menegaskan pemerintah harus segera membangun komitmen dengan para pelaku usaha industri agar segera terealisasi industri garam yang kokoh, sehingga kebutuhan garam baik rumah tangga maupun industri dapat dipenuhi secara mandiri.

Andi Akmal menuturkan, industri obat, kosmetik, pengeboran minyak dan kimia masih memerlukan 2,1 juta ton. Menurutnya, jika ditambah dengan kebutuhan industri aneka makanan olahan sebesar 400 ribu ton, maka kebutuhan total garam industri mampu mencapai 2,5 juta ton.

"Potensi negara kita ada dan seharusnya mampu memenuhi itu semua jika pemerintah mau. Saat ini, hanya 350 ribu ton saja yang dapat dipenuhi PT. Garam," imbuh Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKS Sulsel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI