Momen pernikahan adalah momen yang sangat menyenangkan, karena di masa itu, orang yang sudah kita sayangi setelah beberapa lama sudah sah menjadi pendamping hidupmu selamanya. Janji untuk tetap setia di saat suka maupun duka seakan memantapkan dan meyakinkan kamu bahwa masa depan akan selalu cerah.
Namun nyatanya kehidupan pernikahan menjadi tidak seindah dan semudah yang kamu bayangkan, semua dikarenakan kesalahan dalam mengatur keuangan setelah menikah.
Setelah menikah, kamu harus menyadari bahwa sekarang keuangan kamu tidak hanya untuk diri sendiri, tapi harus dibagi untuk kamu dan pasangan. Inilah hal yang seringkali membuat keuangan jadi susah.
Pengeluaran untuk hobi dirasa tidak tertahan sehingga tidak jarang banyak orang yang mempunyai simpanan rahasia yang berujung pada pemborosan. Akibat pemborosan ini, pertengkaran jadi semakin besar dan tidak terelakkan lagi.
Oleh karena itu, bagi kamu yang masih berkutat dalam masalah keuangan, inilah 5 tips mengatur keuangan yang harus kamu lakukan setelah menikah.
1. Bicarakan Tentang Finansial Secara Terbuka
Sebenarnya tips ini lebih baik dilakukan sebelum kamu naik ke pelaminan, tetapi jika kamu sudah menikah, lakukan pembicaraan ini secepatnya. Sebagai pasangan, keterbukaan adalah hal yang penting, terutama dalam hal finansial. Aspek finansial memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap orang, apalagi setelah menikah.
Beritahukan secara terbuka pendapatanmu, utangmu,dan pastinya semua pengeluaran yang kamu lakukan pada bulan itu. Jangan sampai ada yang dirahasiakan dalam hal ini, karena saat ini uangmu adalah milik bersama, jadi masing-masing harus mengetahui aliran dana tersebut dengan jelas dan pasti.
2. Tentukan Batas Pengeluaran
Tidak diragukan lagi bahwa setiap orang memiliki kepentingan dan kebutuhannya masing-masing, oleh karena itu, sangatlah penting untuk menentukan kesepakatan tentang berapa batas pengeluaran yang bisa dilakukan masing-masing. Meskipun sudah diberikan batasan, tapi kamu juga harus tetap terbuka pada pasanganmu tentang hal tersebut.
Pembatasan ini harus kamu lakukan supaya pengaturan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih terencana. Sifat manusia yang konsumtif sangat memungkinkan setiap orang untuk jadi boros. Nah, dengan cara ini, kamu bisa menghindari diri dari pemborosan.
3. Buatlah Daftar Tujuan Keuangan dengan Jelas
Sekarang setelah kamu mengetahui semua seluk beluk finansial keluarga barumu, kamu harus mulai membuat tujuan keuanganmu dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Tujuan jangka pendek misalnya biaya untuk kelahiran anak. Di zaman yang serba mahal ini, mempersiapkan proses melahirkan anak memerlukan biaya yang tidak sedikit, jadi kamu sudah harus mulai mempersiapkannya dari sekarang.
Tujuan keuangan jangka menengah misalnya kamu bercita-cita membeli rumah atau mobil dalam 5 tahun mendatang. Pasti untuk merealisasikannya, kamu harus memiliki uang yang banyak, jadi persiapan sejak dini adalah hal yang perlu kamu lakukan. Dan persiapan untuk membuka bisnis atau pensiun adalah bentuk dari tujuan jangka panjangmu. Semua orang pasti akan semakin bertambah tua dan pensiun dari pekerjaannya. Ketika masa itu datang, kamu sudah harus siap finansial agar bisa menghadapinya dengan tenang.
Setelah membuat daftar tujuan keuangan dengan jelas, lakukan review setiap bulannya tentang bagaimana perkembangannya. Ingatlah untuk membuat tujuan yang realistis, jangan terlalu muluk-muluk dan teruslah bersemangat meraihnya.
4. Diskusikan Cara Pengaturan Keuangan
Ada banyak cara yang diperbincangkan tentang bagaimana melakukan pengaturan keuangan dalam keluarga, seperti menyatukan rekening, membuat rekening khusus pengeluaran, atau tetap memiliki rekening terpisah. Memang tidak ada yang paling benar dari ketiga cara ini, oleh karena itu kamu harus mendiskusikannya dengan pasanganmu. Pilihlah satu cara yang paling cocok dengan gaya hidup dan kondisi keuanganmu.
5. Siapkan Dana Untuk Keadaan Darurat
Keadaan yang darurat seringkali datang tiba-tiba. Hal ini akan menyusahkan keuanganmu jika kamu tidak bersiap diri sebelum musibah ini terjadi. Jadi dengan prinsip yang sama seperti saat mengatur keuangan pribadi, dalam mengatur keuangan setelah menikah, kamu juga harus memiliki dana yang siap dipakai untuk keadaan darurat kapanpun dibutuhkan. Salah satu cara untuk menghadapi hal ini adalah dengan memiliki asuransi. Dengan asuransi, kamu tidak perlu repot-repot lagi mengatur keuangan untuk aspek darurat ini karena semua sudah diatur dalam asuransi yang kamu miliki.
Baca artikel Cermati lainnya:
6 Cara Mengelola Keuangan Bagi Pasangan Baru
7 Cara Mudah Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Hindari 6 Kebiasaan Buruk Ini Dalam Mengatur Keuangan
Published by CERMATI. |