Pembatasan ini harus kamu lakukan supaya pengaturan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih terencana. Sifat manusia yang konsumtif sangat memungkinkan setiap orang untuk jadi boros. Nah, dengan cara ini, kamu bisa menghindari diri dari pemborosan.
3. Buatlah Daftar Tujuan Keuangan dengan Jelas
Sekarang setelah kamu mengetahui semua seluk beluk finansial keluarga barumu, kamu harus mulai membuat tujuan keuanganmu dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Tujuan jangka pendek misalnya biaya untuk kelahiran anak. Di zaman yang serba mahal ini, mempersiapkan proses melahirkan anak memerlukan biaya yang tidak sedikit, jadi kamu sudah harus mulai mempersiapkannya dari sekarang.
Tujuan keuangan jangka menengah misalnya kamu bercita-cita membeli rumah atau mobil dalam 5 tahun mendatang. Pasti untuk merealisasikannya, kamu harus memiliki uang yang banyak, jadi persiapan sejak dini adalah hal yang perlu kamu lakukan. Dan persiapan untuk membuka bisnis atau pensiun adalah bentuk dari tujuan jangka panjangmu. Semua orang pasti akan semakin bertambah tua dan pensiun dari pekerjaannya. Ketika masa itu datang, kamu sudah harus siap finansial agar bisa menghadapinya dengan tenang.
Setelah membuat daftar tujuan keuangan dengan jelas, lakukan review setiap bulannya tentang bagaimana perkembangannya. Ingatlah untuk membuat tujuan yang realistis, jangan terlalu muluk-muluk dan teruslah bersemangat meraihnya.
4. Diskusikan Cara Pengaturan Keuangan
Ada banyak cara yang diperbincangkan tentang bagaimana melakukan pengaturan keuangan dalam keluarga, seperti menyatukan rekening, membuat rekening khusus pengeluaran, atau tetap memiliki rekening terpisah. Memang tidak ada yang paling benar dari ketiga cara ini, oleh karena itu kamu harus mendiskusikannya dengan pasanganmu. Pilihlah satu cara yang paling cocok dengan gaya hidup dan kondisi keuanganmu.
5. Siapkan Dana Untuk Keadaan Darurat
Keadaan yang darurat seringkali datang tiba-tiba. Hal ini akan menyusahkan keuanganmu jika kamu tidak bersiap diri sebelum musibah ini terjadi. Jadi dengan prinsip yang sama seperti saat mengatur keuangan pribadi, dalam mengatur keuangan setelah menikah, kamu juga harus memiliki dana yang siap dipakai untuk keadaan darurat kapanpun dibutuhkan. Salah satu cara untuk menghadapi hal ini adalah dengan memiliki asuransi. Dengan asuransi, kamu tidak perlu repot-repot lagi mengatur keuangan untuk aspek darurat ini karena semua sudah diatur dalam asuransi yang kamu miliki.
Baca artikel Cermati lainnya: