JK Peringatkan Proyek Infrastruktur Dikerjakan Pekerja Lokal

Rabu, 29 Juli 2015 | 13:57 WIB
JK Peringatkan Proyek Infrastruktur Dikerjakan Pekerja Lokal
Pembangunan proyek MRT di kawasan Bundaran HI, Jakarta. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta proyek infrastruktur di Indonesia dikerjakan oleh pekerja lokal. Ini berlaku untuk proyek pemerintah maupun swasta.

JK beralasan SDM dalam negeri memiliki kemampuan sepadan dengan SDM asing. Namun sayangnya, masih banyak proyek-proyek infarstruktur yang menggunakan tenaga asing.

"SDM di Indonesia itu memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Tapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Masih banyak proyek infrastruktur yang digarap baik pemerintah maupun swasta mulai dari konsultan sampai tenaga kerjanya menggunakan tenaga asing, ini harus diperbaiki,” kata JK saat memberikan arahan kepada pejabat dan staf di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Ia mencontohkan pekerja lokal bisa pembangunan proyek bandara Makassar dan Medan. Saat itu JK pun meminta pelaksana proyek tidak menggunakan pekerja asing.

"Waktu semua mau bikin airport di Makassar dan Medan, saya minta jangan ada orang asing, bikin sendiri. Hanya 3 bulan perencanaan selesai dan semua bingung ternyata saya bisa. Itulah tentu yang mendasari kenapa kita harus bangun dengan pikiran cerdas," katanya.

JK mengatakan keperyacaan di Indonesia selama ini dalam membangun proyek-proyek terlalu bergantung pada kontraktor asing, semisal Pacific Consultant. Hal ini menimbulkan cara pandang tenaga kerja dalam negeri tidak memiliki kemampuan yang mumpuni.

"Semua proyek program yang dapat dilaksanakan oleh kontraktor dalam negeri, kemampuan pengusaha dalam negeri, harus diutamakan ke depannya. Kita harus menghilangkan ketergantungan dengan asing," kata JK.

Kata JK, kunci untuk memulai pembangunan harus dikerjakan dengan tiga kekuatan. Yaitu otak, otot dan birokrasi. Otak untuk perencanaan, otot untuk bekerja dan birokrasi untuk pengambilan keputusan.

"Tidak mungkin bangun tanpa kekuatan ini," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI