Meski Melambat, Pengamat Sebut Indonesia Tak Bakal Bangkrut

Selasa, 28 Juli 2015 | 16:06 WIB
Meski Melambat, Pengamat Sebut Indonesia Tak Bakal Bangkrut
Ilustrasi Jakarta (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi perekonomian global yang bergejolak ternyata memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi di beberapa negara berkembang tak terkecuali Indonesia pun menjadi tertekan.

Pelemahan tersebut berimbas terhadap jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa bulan terakhir yang kini turun ke level 16 atau berada di posisi Rp13.500 per dolar AS. Tak hanya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan pun ikut terkerek dari pelemahan ekonomi global tersebut.

Meski demikian, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia Hendri Saparini meyakinkan kondisi tersebut tak lantas membuat Indonesia bangkrut. Jika pemerintah membuat kebijakan yang mengontrol pergerakan rupiah bukan berdasarkan mekanisme pasar, tapi harus tergantung pada supply dan demand.

"Kalau bangkrut enggak akan bangkrut. Karena secara fundamental kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik. Hanya saja kebijakan kontrol terhadap rupiah masih berdasarkan pada mekanisme pasar," kata Hendri di Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Ia mengatakan Indonesia tidak seperti Cina dan Amerika Serikat yang dapat mengontrol nilai tukar mata uang melalui kebijakan strategis.

Ia menjelaskan salah satu faktor yang selalu menghantui Indonesia yang menyebabkan anjloknya rupiah adalah mudahnya sentimen masuk untuk mempengaruhi pasar perdagangan.

"Indonesia nggak punya kebijakan yang meredam agar sentimen negatif itu nggak masuk. Tidak seperti Cina dan AS," katanya.

Selain itu, Indonesia masih membutuhkan dolar AS untuk digunakan membayar utang. Hal inilah yang membuat rupiah terus jeblok dalam beberapa bulan terakhir.

Oleh sebab itu, pemerintah dan Bank Indonesia diimbau mencarikan solusi yang tepat agar rupiah dapat kembali membaik.

"Gimana caranya, ya di buat kebijakan-kebijakan strategisnya. Kita kelola, struktur ekonomi diperkuat, defisit jasa yang lebar dipersempit dan yang utama menjaga inflasi. Saya yakin dengan begitu rupiah akan kembali menguat," kata dia.

REKOMENDASI

TERKINI