Suara.com - Bank Indonesia memperkirakan inflasi sepanjang Juli 2015 atau pada bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini sekitar 0,4 hingga 0,6 persen. Angka tersebut disebut-sebut terendah jika dibandingkan dalam beberapa tahun terakhir.
Gubernur Bank Indonesia Agus D. W. Martowardojo mengatakan pada pekan pertama Juli 2015, inflasi terpantau pada level 0,4 persen atau mengalami penurunan jika dibandingkan pada periode yang sama pada Juni 2015 yakni 0,54 persen.
“BI sendiri memproyeksikan inflasi berada dikisaran 1,1 persen. Dari hasil survey BI di minggu ketiga kemarin ini inflasi sekitar 0,76 persen. Kalau di minggu keempat bisa bertahan ya itu jadi lebih baik. Tapi diperkirakan tidak akan lebih dari 0,6 persen inflasi Juli ya,” kata Agus di Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Proyeksi tersebut, lanjut Agus, relatif rendah dibandingkan laju inflasi Ramadan dan Lebaran beberapa tahun sebelumnya. Berdasarkan data BPS, inflasi Lebaran pada Agustus 2013 mencapai 1,12 persen dan inflasi Juli 2014 sebesar 0,93 persen.
Hal tersebut lantaran, keberhasilan pemerintah mengendalikan harga. Keberhasilan ini sudah terlihat pada bulan lalu, yang sudah memasuki bulan Ramadan, dengan inflasi yang hanya 0,54 persen, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,50 persen.
Sementara itu, angka inflasi tahun kalender periode Januari-Juni 2015 sebesar 0,96 persen dan inflasi tahunan per Juni 2015 sebesar 7,26 persen.
"Relatif rendah dan itu merupakan kondisi yang sejak pra-ramadan pun rendah ya. Jadi itu merupakan satu pencapaian pengendalian harga volatile food oleh pemerintah. Makanya kita prediksikan enggak akan lebih dari 0,6 persen," katanya.
BI memproyeksi laju inflasi sepanjang 2015 berada pada kisaran 4 persen plus minus 1 persen. Adapun pemerintah dalam APBN-P 2015 mematok asumsi inflasi tahun ini pada level 5 persen.