Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Dunia Terjun Bebas

Laban Laisila Suara.Com
Jum'at, 24 Juli 2015 | 07:37 WIB
Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Dunia Terjun Bebas
Ilustrasi minyak bumi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia merosot pada perdagangan Jumat pagi (23/7/2015), akibat bertahannya kekhawatiran tentang pasokan berlimpah dalam ekonomi global yang sedang melambat.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2015 di New York Mercantile Exchange, turun 74 sen menjadi 48,45 dolar AS per barel, berakhir di bawah tingkat 49 dolar AS untuk pertama kalinya sejak 31 Maret 2015.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September 2015, patokan global, jatuh menjadi menetap di 55,27 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 86 sen dari penutupan Kamis kemarin (23/7/2015).

Pasar minyak lesu meskipun dolar melemah, yang umumnya cenderung membuat minyak mentah yang dihargakan dalam greenback lebih murah.

"Ada sedikit pada saat ini untuk menunjukkan bahwa harga akan pulih dalam waktu segera," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

"Dengan memperluas produksinya ke tertinggi tiga tahun, OPEC memastikan bahwa pasokan pasar minyak tetap berlimpah. OPEC sedang mengasumsikan bahwa permintaan akan meningkat di paruh kedua tahun ini," tambahnya.

Para analis menunjuk pelambatan ekonomi di Tiongkok, konsumen energi terbesar di dunia, sementara produksi minyak mentah di Amerika Serikat dan OPEC tetap pada tingkat yang sangat tinggi.

Pasokan minyak mentah AS pekan lalu bertambah 2,5 juta barel menjadi 463,89 juta barel, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) yang dirilis Rabu (22/7/2015).

Para pedagang juga khawatir bahwa akan lebih banyak minyak mentah Iran mengalir ke pasar minyak global yang sudah kelebihan pasokan.

Dewan Keamanan PBB pada Senin menyetujui kesepakatan baru yang dicapai antara Iran dan kekuatan utama dunia tentang isu-isu nuklir Iran, memulai proses untuk mencabut sanksi PBB terhadap Iran. (AFP/Xinhua/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI