Pertalite Mulai Dipasarkan, Pemerintah Perlahan Hapus Premium

Kamis, 23 Juli 2015 | 13:32 WIB
Pertalite Mulai Dipasarkan, Pemerintah Perlahan Hapus Premium
SPBU Pertamina di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (2/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil yakin kalau masyarakat akan memilih bahan bakar baru, pertalite, yang akan diluncurkan oleh PT Pertamina. Menurut dia pertalitebakal jadi pilihan karena kadar otannya yang lebih tinggi dari premium.

“Saya mendukug langkah Pertamina itu. Ini kan tujuannya memberikan BBM dengan kualitas baik kepada masyarakat. Dengan adanya Pertalite, konsumen kan jadi banyak pilihan,” kata Sofyan saat ditemui di kantornya, Kamis (23/7/2015). 

Dia juga ak menepis anggapan bahwa keberadaan Pertalite adalah langkah pemerintah menggantikan Premium. Pasalnya, dengan keberadaan Pertalite menjadi langkah awal untuk menuju Standar Euro II yang sejalan denga target pemerintah di Indonesia.

"Sasaran kita memang ke sana (menggantikan Premium). Karena kita mau menerapkan standar Euro II yang dipelopori di kawasan Eropa sana. Jadi nggak ada salahnya kalau kita menawarkan BBM yang lebih baik ke masyarakat,” ungkapnya.

Sofyan menjelaskan, sebenarnya sejak dulu Indonesia berkeinginan melakukan penerapan standar emisi Euro II. Namun, hal tersebut terkendala dengan kualitas BBM yang masih berkadar oktan rendah.

Hal lainnya yang menjadi kendalab adalah refinery (kilang minyak) di Indonesia yang usianya sudah tua dan tidak mampu memproduksi BBM dengan kadar oktan tinggi.

Keberadaan Pertalite, dengan kadar oktan 90, lanjut dia akan menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk mulai menerapkan standar emisi Euro II.

 “Kita memang kendalanya karena kilang kita belum siap, jadi masih pakai premium dulu. Nah Pertalite yang akan di launching Pertamina dalam rangka memperbaiki itu," katanya.

Sofyan melanjutkan, apabila kondisi kilang minyak sudah lebih baik, maka BBM jenis Premium kemungkinan besar tidak perlu lagi diberikan kepada masyarakat Indonesia.

Sasaran utamanya, menghapus BBM berkadar oktan rendah atau kurang dari standar minimum, seperti Euro dan standar lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI