Suara.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membangun posko di titik jalur mudik untuk mengawas pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) agar tepat sasaran. Ini sebagai teknik agar kuota BBM tak kurang.
Posko itu merupakan posko pengawasan yang akan dibangun di beberapa jalur mudik yang menjadi titik-titik kemacetan. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Soomeng mengatakan posko tersebut beroperasi sejak H-7 hingga H+9.
"Jadi posko ini tugasnya melaporkan bagaimana penyaluran dan pendistribusian BBM di jalur-jalur mudik selama lebaran. Jadi dia melaporkan secara real time. Posko ini kerjasama juga dengan PT Pertamina dan Kementerian ESDM untuk mengawasi pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM pada lebaran tahun ini," kata Someng saat dijumpai di kantornya, Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Selain mendirikan posko pemantauan, BPH Migas juga memerintahkan kepada Pertamina untuk memberlakukan operasional SPBU dan terminal BMM selama 24 jam. Khususnya di jalur mudik yang sudah mulai berlaku sejak H-15 hingga H+15.
"Jadi dengan jam operasi selama 24 jam ini, masyarakat tidak akan kesusahan mendapatkan BBM dan tidak membuat penumpukan kendaraan," katanya.
Selain itu, pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan Polri untuk menyiapkan jalur contra flow/ Hal ini dilakukan guna mengantisipasi mobilitas mobil tangki Pertamina jika terjadi kemacetan.