Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersinergi untuk mengembangkan bioenergi di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kerjasama yang dimaksud ialah Kementerian ESDM akan mengalokasikan anggaran untuk program tersebut, sedangkan pemerintah daerah akan menyediakan lahan dan tenaga kerja.
Pengembangan bioenergi di lahan kritis di Kalimantan Tengah untuk langkah awal akan dilaksanakan di dua daerah yaitu Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulang Pisau. Sebagai langkah awal (inisiasi) akan kembangkan pada lahan seluas 35 hektar.
Lahan kritis akan ditanami dengan kemiri sunan, jarak pagar dan tanaman bioenergi lainnya yang berdasarkan studi yang dilakukan cocok pada lahan yang ada.
“Sumber dana untuk program tersebut akan memakai APBN, karena industrinya belum terbentuk jadi uang pemerintah harus masuk,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said usai menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Program Pengembangan Bioenergi Lestari, Senin (13/7/2015).
Mengenai kapan pelaksanaan program tersebut, Sudirman menyatakan segera setelah semua prosedur formalitas selesai.
Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang menambahkan kerjasama pemerintah pusat dan daerah ini merupakan rintisan yang luar biasa, kegiatan ini bukan sekedar langkah awal, namun langkah yang terencana yang komprehensif yang memeperlihatkan suatu langkah yang harmonis yang bersinergi antara pemerintah pusat dan adaerah.
Pemerintah daerah lanjut Teras Naran, bertenggung jawab untuk melakukan pemeliharaan terhadap tumbuhan yang ditanam tetapi setelah ditanam menurus Teras harus segera diproduksi agar dapat menjadi contoh bagi masyarakat bahwa tanaman ini adalah tanaman yang tepat dan memperoleh hasil bagi mereka.
“Soal izin tidak ada masalah, kalau misalnya neh, itu kawasan hutan terdegradasi yang nggak diapa-apain, kan mendingan kita tanam, Menteri Kehutanan harus berterima kasih dong,” ujar Teras Narang.
“Kan kita tidak memanfaatkan tanah itu, kita hanya menanam tanah itu, menanam tanah yang sudah terlantar, menanam tanah yang terdegradasi menjadi tanah yang berfungsi,” Teras Narang menambahkan.