BKPM Optimistis, 54 Proyek Investasi Serap 43 Ribu Tenaga Kerja

Jum'at, 10 Juli 2015 | 16:09 WIB
BKPM Optimistis, 54 Proyek Investasi Serap 43 Ribu Tenaga Kerja
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Koordinator Penanaman Modal optimis terhadap proses realisasi 54 proyek investasi dari 100 proyek investasi yang saat ini sedang memasuki tahap komersial. Pasalnya, hal itu dapat memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia.

Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani 54 proyek investasi tersebut diproyeksikan dapat menyerap hingga 43 ribu tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung.

Selain itu, proyek-proyek tersebut dapat mengantongi tambahan ekspor sekitar 3,33 miliar dolar AS per tahun seiring sudah memasuki tahap produksi komersial, penghematan devisa dari penurunan nilai impor, serta listrik yang dapat dihasilkan.

“Dampak ekonominya banyak, yang paling bisa dirasakan itu penyerapan tenaga kerja sekitar 43 ribu. Kalau 100 proyek ini berjalan, diperkirakan penyerapan tenaga kerja bisa mencapai 300 ribu. Saat ini ada dua proyek yang sudah memasuki tahap konstruksi. Ini kan sungguh luar biasa. Makanya kami terus mengawal proyek investasi ini agar berjalan dengan baik,” kata Franky di Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Franky menjelaskan 100 proyek investasi terdiri atas 64 proyek investasi pada sektor industri senilai Rp145,53 triliun dan 14 proyek pembangkit tenaga listrik senilai Rp44,08 triliun dengan kapasitas total 2.295 MW.

Selanjutnya, enam proyek sektor perkebunan dengan nilai Rp13,5 triliun, sebelas proyek sektor pariwisata senilai Rp3,51 triliun, tiga proyek transportasi senilai Rp6,56 triliun, satu proyek peternakan senilai Rp310,41 miliar, dan jasa pertambangan senilai Rp6,15 triliun.

“Kalau ini sudah berjalan semua, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin membaik ke depannya. Ini juga untuk menjalankan pesan pak Jokowi untuk terus meningkatkan investasi, industrialisasi dan peningkatan ekspor guna memperbaiki perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI