Suara.com - Rabu (1/7/2015), Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)dibuka menguat 13,40 poin. Meski pembukaan itu dibayangi sentimen negatif dari gagal bayar surat utang Yunani.
IHSG BEI dibuka naik 13,40 poin atau 0,27 persen menjadi 4.924,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 3,42 poin (0,41 persen) menjadi 842,56.
"Pada pergerakan pagi ini, IHSG bergerak naik sejalan dengan mayoritas bursa saham di kawasan Asia di tengah sentimen gagal bayar atas surat utang Yunani," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Rabu pagi.
Ia mengemukakan indeks bursa saham di kawasan Asia cenderung menguat secara terbatas. Kondisi itu menunjukkan bahwa pelaku pasar sepertinya masih akan tetap berhati-hati setelah Yunani gagal melakukan pembayaran sebesar 1,5 miliar euro (1,7 miliar dolar AS) kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
"IMF secara resmi menyatakan tidak ada pembayaran utang dari pemerintah Yunani," katanya.
Sebenarnya, menurut dia, pengaruh langsung dari gagal bayar Yunani terhadap perekonomian Indonesia tidak ada, karena hubungan dagang Indonesia terhadap Yunani terbilang kecil. Pemerintah maupun perusahaan Indonesia sepertinya juga tidak memiliki surat utang Yunani.
Meski demikian, lanjut dia, gagal bayar Yunani itu dapat memicu penarikan dana dari negara-negara berkembang. Itu yang akan menjadi masalah karena kita juga salah satu dari negara berkembang.
Di bursa regional, indeks Bursa Hang Seng terpantau menguat 283,05 poin (1,09 persen) ke level 26.250,03, indeks Nikkei naik 20,92 poin (0,10 persen) ke level 20.256,65, dan indeks Straits Times menguat 18,52 poin (0,53 persen) ke posisi 3.335,47. (Antara)