Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menyiapkan anggaran sekitar Rp900 miliar untuk menjalankan kembali program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Anggaran tersebut nantinya untuk mensubsidi program tersebut dengan menurunkan suku bunga kredit yang saat ini 20 persen menjadi 12 persen.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penyaluran anggaran tersebut akan mulai dilakukan pada 1 Juli 2015.
“Jadi memberikan subsidi. Anggaranya sekitar R 900 miliar. Bisa menurunkan bunga sampai 12 persen. Ini sekarang kita lagi selesaikan Keppresnya, mudah-mudahan minggu ini selesai supaya 1 Juli nanti sudah bisa disalurkan,” kata Bambang di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Bambang menjelaskan, nantinya dana tersebut akan diberikan kepada PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) selaku lembaga peminjamnya. Selain itu Bambang menambahkan, skema penyaluran KUR tidak ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Paling signifikan perubahan hanya pada tingkat bunga yang sebelumnya 20 persen menjadi 12 persen.
“Skemanya sama dengan KUR lama. Target KUR tahun 2016, total Rp30 triliun,” katanya.
Sekedar informasi, jika masyarakat ingin mengajukan pinjaman KUR, terdapat dua kategori yakni pengajuan yang menggunakan jaminan, dan ada yang tidak menggunakan jaminan. Untuk yang memakai jaminan maksimal Rp500 juta dan yang tidak memakai jaminan maksimal Rp20 juta.