Suara.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku heran dengan harga-harga kebutuhan bahan pokok yang merangkak naik tiap kali menjelang hari-hari besar. Menurutnya, fenomena tersebut hanya terjadi di Indonesia.
Ia menjelaskan kondisi tersebut berbanding terbalik kondisi di luar negeri yang harga kebutuhan bahan pokoknya cenderung menurun menjelang perayaan hari raya.
"Yang selalu menjadi pertanyaan, kenapa setiap hari perayaan ada kenaikan, daripada kebutuhan bahan pokok. Sementara di luar negeri, biasanya harga itu stabil atau cenderung menurun. Hanya di Indonesia bisa kita rasakan harga itu naik," kata Gobel saat meresmikan pasar murah di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2015).
Oleh sebab itu, lanjut dia, pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk menekan harga kebutuhan bahan pokok, salah satunya dengan bikin pasar murah.
"Pemerintah ke depan, berupaya bisa menekan biaya atau bagaimana hari keagamaan ini masyarakat konsumen mendapat bahan pokok dengan harga yang lebih murah lagi. Salah satunya ya dengan program pasar murah ini,” katanya.
Kementerian Perdagangan menggelar pasar murah dikantor Kemendag guna mempermudah masyarakat dalam memperoleh kebutuhan bahan pokok selama puasa hingga lebaran dengan harga terjangkau. Pasar murah berlangsung mulai 25 Juni sampai dengan 10 Juli.
Pasar murah diikuti 54 pelaku usaha, 16 pelaku usaha pangan, 16 pelaku usaha pangan olahan serta Aprindo. Selain itu, Kemendag juga berencana akan membagikan kupon paket sembako murah untuk warga di 12 Kelurahan sekitar Kemendag, seperti Kelurahan Gambir, Cikini, Kwitang, Kebon Sirih, Kebon Kelapa, Petojo Utara, Cideng, dan Senen.