Suara.com - PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) bekerjasama dengan SKK Migas dan konsorsium perusahaan yang terdiri dari PT. Transportasi Gas Indonesia, ConocoPhilips serta Petro China International Jabung meresmikan pembangkit listrik tenaga gas di Pemping, Batam, Kepulauan Riau.
Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup menjelaskan kegiatan yang menjadi bagian dari program corporate social responsibility ini merupakan solusi yang diberikan PGN bersama mitra untuk memenuhi kebutuhan listrik di salah satu pulau terluar di Indonesia.
“Kami bersyukur akhirnya masyarakat di salah satu pulau terluar di Indonesia, di Pemping, Batam, dapat merasakan aliran listrik selama 24 jam penuh. Semoga dengan adanya pasokan energi ini, kegiatan ekonomi di Pemping terus meningkat,” ujar Heri dalam keterangan tertulis, Selasa (23/6/2015).
Wilayah Pulau Pemping dihuni sekitar 250 keluarga. Kebutuhan listrik di pulau ini selama ini dipasok pembangkit listrik tenaga diesel sehingga mengakibatkan biaya produksi tenaga listrik menjadi mahal. Padahal, daerah ini merupakan tempat pertemuan pipa gas dari berbagai tempat eksploitasi di Indonesia.
Bantuan PGN terdiri dari dua unit gas engine generator dengan kapasitas masing-masing 125 kVA dan TGI membangun jaringan pipa gas, sedangkan SKK Migas memfasilitasi pemberian gas dari ConocoPhilips.
“Gas yang dialokasikan untuk Gas Engine sebesar 50.000 M3 per bulan. Program ini menyerap total biaya sebesar Rp9,24 miliar, di mana kontribusi PGN mencapai Rp6,08 miliar,” ujar Heri.
Nantinya, lanjut Heri, fasilitas listrik akan dijalankan oleh Pemerintah Kota Batam. Setelah itu, Pemko Batam akan menyerahkan pengelolaan listrik di wilayah Pemping kepada PLN.
“PGN menghibahkan seluruh fasilitas listrik di wilayah Pemping kepada Pemerintah (Pemko) Kota Batam. Setelah itu, Pemko Batam akan menyerahkan pengelolaan listrik di wilayah Pemping kepada PLN,” kata dia.