Suara.com - PT. Pertamina (Persero) berencana menaikkan kuota impor untuk bahan bakar minyak dan elpiji. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi permintaan selama Ramadan dan Lebaran yang diprediksikan meningkat.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT. Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan kenaikan kuota impor untuk elpiji dari sebelumnya 44 ribu metrik ton menjadi 88 ribu metrik ton. Sedangkan untuk premium, pada bulan ini telah mengimpor dua juta barel menjadi 10 juta barer per bulan dari sebelumnya hanya delapan juta barel per bulan.
"Kita sudah tambahin stok impor yang semula 13 hari menjadi 16 hari. Tadi malah sudah 17 hari. Kalau untuk premium kita sudah tambah dua juta barel jadi ini diperkirakan akan cukup sampai lebaran nanti. Sedangkan yang BBM jenis pertamax tidak ada kenaikan kuota impor, karena masih cukup sampai 25 hari mendatang,” kata Bambang saat ditemui di gedung DPR, Selasa (16/6/2015).
Pertamina memprediksikan konsumsi BBM akan mengalami kenaikan selama 15 hari, yakni sebelum lebaran hingga sesudah lebaran. Diprediksikan peningkatan konsumsi sekitar 15 persen dari hari biasanya. Oleh sebab itu, Pertamina memilih impor untuk meningkatkan stok BBM dari 17 hari saat ini menjadi 19 hari.
“Jadi kita tingkatin stoknya, biar nanti tidak terjadi kelangkaan saat lebaran tiba. Stok Premium juga dinaikkan menjadi 18,5 hari. Kemarin stoknya cuma cukup 17 hari,” kata dia.
Berdasarkan perhitungan Pertamina, konsumsi Premium saat Puasa dan Lebaran 2015 naik 17,8 persen dari rata-rata harian normal 76.258 kiloliter menjadi 89.817 kiloliter. Estimasi konsumsi LPG naik 3,5 persen dari rata-rata harian normal 19.779 metrik ton menjadi 20.453 metrik ton.